JAKARTA – Tim gabungan Polda Metro Jaya bersama Puspom Jaya masih terus melakukan penyelidikan terkait penyerangan Polsek Ciracas, Jakarta Timur, oleh oknum TNI.
Tercatat ada 6 korban kasus penyerangan tersebut, 3 diantaranya masih di rawat di RS Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Korban tersebut dua dari anggota polisi dan satu kru stasiun tv swasta.
Anggota Polri tersebut yakni Anggota Unit VII VIP Ditpamobvit Polda Metro Jaya, Bripka Tukin mengalami luka memar serius pada bagian wajah sebelah kanan.
Kemudian anggota Kompi 3 Pleton 2 Dalmas Ditsamapta Polda Metro Jaya, Beripda Bernandus Dimas luka sobek dan tusuk pada bagian wajah, telinga kiri, dan paha belakang bagian kanan.
Sedangkan kru tv tersebut tidak ingin disebutkan namanya terkena tembakan airsoft gun mengenai telinga bagian kanan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan, dua anggota polisi tersebut menjadi korban saat ingin pulang dinas. "Anggota ini saat pulang dinas terkena sweeping dan sempat dikeroyok," kata Yusri, Selasa (1/9/2020).
Sedangkan kru tv dianiaya saat sedang makan di sebuah gerobak penjual makanan di kawasan Ciracas. Gerombolan orang itu langsung menyerang mobil ANTV menggunakan batu. Sang sopir yang hanya melihat kejadian itu turut menjadi korban pemukulan.
Korban selamat setelah berhasil kabur ke daerah perumahan warga, setelah warga sekitar menghalau mereka.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya bersama Kodam Jaya masih mendalami salah satu pelaku penyerangan menggunakan pistol yang terlihat dari hasil rekaman CCtV.
"Masih kita selidiki siapa penggunanya (pistol). Kalau pelakunya TNI, domainnya penyelidikan yang dilakukan TNI yaitu hukum militer. Kalau sipil, baru pihak kepolisian," kata Yusri Yunus, Senin (31/8/2020).
Seperti diberitakan, Mapolsek Ciracas diserang oleh sekelompok oknum TNI. Perusakan dan penyerangan tersebut dipicu berita bohong Prada MI yang dikirim ke satu leting angkatannya di Tamtama bahwa dirinya menjadi korban pengeroyokan.
Padahal dari hasil penyelidikan TNI dan kepolisian pada kamera CCTV, Prada MI mengalami kecelakaan tunggal. Para pelaku penyerangan kemudian terancam dipecat dari institusinya oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa. (ilham/tri)