Polres Jaktim Sebar 100 Modem Internet ke Pelajar Kurang Mampu

Selasa 01 Sep 2020, 20:10 WIB
Wakapolres Jakarta Timur, AKBP Steven Tamuntuan memberikan modem ke siswa. (Ifand)

Wakapolres Jakarta Timur, AKBP Steven Tamuntuan memberikan modem ke siswa. (Ifand)

JAKARTA - Bantu para siswa agar bisa menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), Polres Jakarta Timur membagikan bantuan modem gratis kepada ratusan anak-anak sekolah di wilayahnya. Kali ini, mereka mengkhususkan pemberian modem kepada anak-anak yang kurang mampu.

Wakapolres Jakarta Timur, AKBP Steven Tamuntuan mengatakan, pemberian bantuan merupakan wujud upaya Polri untuk membantu masyarakat. Terlebih, di tengah pandemi Covid-19 ini, anak-anak masih belum melakukan pembelajaran tatap muka.

"Ini dilakukan serentak, kami di Jakarta Timur juga memberikan modem sebagai sarana agar anak-anak bisa terbantu saat belajar di rumah," katanya, Selasa (1/9).

Dikatakan Steven, akibat belajar jarak jauh itu, anak-anak yang tak mampu juga berhak mendapatkan bantuan modem. Dan pihaknya telah mendapatkan data penerima setelah menghimpun informasi dari Sudin Pendidikan wilayah JT 2.

"Tentu penerima ada kriterianya, kami kirim petugas babinsa untuk kemudian berkoordinasi dengan pengurus RT, RW dan Lurah serta Sudin Pendidikan," tuturnya.

Baca Juga100 Pelajar Tak Mampu Mendapat Modem Internet Gratis dari Polres Jaksel.

Dengan bantuan yang diberikan, kata Steven, pihaknya berharap bisa dipergunakan secara maksimal. Karena satu modem itu nantinya bisa digunakan oleh tiga sampai empat orang.

"Semoga ini bermanfaat bagi anak-anak untuk terus menimba ilmu," ungkapnya.

Sementara itu, Kasudin Pendidikan Wilayah JT 2, Gunas Mahdianto menambahkan, untuk gelombang pertama, modem beserta paket kuota diberikan kepada 100 siswa. Modem itu diberikan kepada mayoritas siswa berasal dari sekolah swasta.

"Untuk tahap pertama, kami berikan 100 orang siswa yang kurang mampu terlebih dahulu," ujarnya.

Terkait hal itu, Siti Fatimah, 43, orangtua murid mengatakan, sebelum mendapatkan modem ia harus merogoh kocek setiap bulannya Rp200 ribu untuk membeli kuota internet. Kuota itu khusus diperuntukkan bagi satu anaknya yang duduk di bangku SMP.

News Update