ADVERTISEMENT

Berbatasan Dengan Wilayah Berzona Merah, Pemkot Tangsel Khawatir Imported Case Meningkat

Selasa, 1 September 2020 08:55 WIB

Share
Berbatasan Dengan Wilayah Berzona Merah, Pemkot Tangsel Khawatir Imported Case Meningkat

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TANGSEL – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) khawatir adanya kasus impor atau imported case penularan Covid-19 dari luar daerah.

Pasalnya Tangsel merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan berbagai daerah lain seperti, DKI Jakarta, Bogor, dan Depok yang kini memiliki peningkatan kasus cukup tinggi.

"Memang tetap kita mengkhawatirkan imported case di Tangsel. Imported case tetap menjadi pencermatan kita dan perhatian kita," ungkap Wakil  Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie di Rumah Lawan Covid-19 (RLC) Kota Tangsel, Senin (31/8/2020).

Benyamin menuturkan, untuk mencegah peningkatan kembali kasus Covid-19, Pemkot Tangsel memerintahkan pengurus dari tingkat Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) untuk lebih mengawasi warganya lebih ketat.

"Saya sudah memerintahkan semua ketua RT dan RW untuk mengawasi masyarakatnya, misal ada satu atau dua hari enggak ketemu atau dia sakit, mohon segera hubungi Puskesmas," katanya.

Saat ini, lanjut Benyamin, RLC memulangkan 15 pasien yang telah mendapat perawatan.

"Alhamdulillah kita telah memulangkan 12 pasien terkonfirmasi positif dan tiga pasien suspect. Beberapa pasien yang tadi saya tanya, tadi memang ada beberapa yang tertular karena kontak dari masyarakat di luar Tangsel," jelasnya.(toga/tri)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT