Partai Gelora Beri Pelatihan Youtuber Cara Datangkan Uang Melalui Edit Video

Senin 31 Agu 2020, 15:24 WIB
Sekretaris Jenderal Partai Gelora, Mahfuz Sidik. (ist)

Sekretaris Jenderal Partai Gelora, Mahfuz Sidik. (ist)

Setelah proses produksi selesai, tahap selanjutnya pos produksi, yakni mempromosikan film atau konten yang akan luncurkan (launching) atau ditayangkan.

"Promosinya harus menarik, bisa iklan di televisi, media cetak atau online, satu bulan sebelum ditayangkan.  Promosi juga bisa dilakukan dengan mengefektifkan media sosial kita di Youtube, Facebook, Twitter dan Instagram," kata Cinematographer film nasional dan luar negeri ini.

Sementara Andjar Zarkhasih mengatakan, untuk membuat konten yang perlu diperhatikan adalah membuat alur cerita dalam sebuah gambaran kecil, yang bisa disusun dari potongan kertas kecil-kecil, kemudian diberikan visual detik per detik.

"Ini pengalaman saya membuat film pariwisata Sumbawa Barat, saya tidak ada uang, tidak ada proposal. Saya datang ke dinas, cuman bawa potongan kertas kecil yang menggambar alur cerita.  Nah, disitu saya sampaikan jika pantai kita, tarian kita indah banyak orang yang tidak tahu. Ini yang kita sampaikan, sehingga saya dapat project," kata Andjar.

Hal lain yang perlu diperhatikan juga adalah saat melakukan video editing, gambar yang akan disusun harus diambil secara detail dengan berbagai angle, terutama dalam pemilihan tempat. Sehingga saat diberikan video effect tidak akan mengganggu fokus dan perhatian penonton, sehingga pesan penting  yang akan disampaikan bisa tercapai.

"Audionya juga jangan sampai pecah, kalau terlalu pelan juga berbahaya, tiba-tiba ganti audio karena tidak stabil, waduh bisa hancur HP orang. Perlu distabilkan ke yang paling keras, jangan sampai 0 atau merah. Audionya bisa rusak," katanya.

Setelah semuanya selesai, selanjutnya meng-aploud konten yang dibuat di Youtube dengan membuat deskripsi dan caption yang menarik, menggambarkan mengenai konten tersebut, serta membuat highlight video yang akan ditampilkan sekitar 15 detik sebelum melihat pada video utama.

"Agar menarik warna harus cerah, isi video harus berbeda dari yang lain dan harus ikonik,"  pungkas Alumni Institute Seni Indonesia (ISI) Surakarta ini.

Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfuz Sidik mengatakan konten di Youtube sendiri tidak harus berupa kampanye ‘hard politics’ tapi disesuaikan dengan kekhasan talent ataupun kekhasan wilayah seperti tips, edukasi, hiburan dan inspirasi.

Pelatihan secara daring akan terus berlanjut dengan tema-tema yang bertujuan meningkatkan literasi digital para anggota dan pengurus Partai Gelora di seluruh Indonesia.

"Sebagai partai politik yang paling anyar lahir, Partai Gelora agresif melakukan kampanye secara digital.  Partai Gelora masuk ke fase pengembangan, menargetkan rekrutmen jutaan anggota melalui website dan aplikasi. Rekrutmen secara offline dan online," kata Mahfuz dalam keterangannya, Senin (31/8/2020). (rizal/ys)

Berita Terkait

News Update