Sepekan Diluncurkan Jokowi, Dana Banpres Produktif Tersalur Rp2,4 T

Minggu 30 Agu 2020, 17:07 WIB
Ketua Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (Satgas PEN) Budi Gunadi Sadikin. (ist)

Ketua Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (Satgas PEN) Budi Gunadi Sadikin. (ist)

JAKARTA - Sepekan diluncurkan Presiden Jokowi, program Bantuan Presiden Produktif (Banpres Produktif) untuk Usaha Kecil Mikro (UKM) telah menyalurkan dana sebesar Rp2,4 triliun.

"Banpres Produktif ini pertama diluncurkan di Jakarta dan dilanjutkan dengan penyaluran di Aceh (25/8), serta Yogyakarta (28/8), dalam seminggu ini saja sudah tersalurkan Rp2,4 triliun," kata Ketua Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (Satgas PEN) Budi Gunadi Sadikin dalam keterangannya yang diterima Minggu (30/8/2020).

Dia menambahkan Banpres Produktif dengan DIPA anggaran Rp22 triliun dan targetnys 9,1 juta pelaku usaha mikro, ika penyerapannya baik, target penerima bisa diperluas menjadi 12 juta usaha mikro dengan DIPA anggaran menjadi Rp28,8 triliun.

"Karena sifatnya langsung berupa hibah, tunai ke para pelaku usaha mikro, maka kami harapkan bisa cukup cepat penyalurannya," katanya.

Budi menjelaskan target realisasi bisa tersalurkan dalam kurun waktu satu hingga dua bulan ini. Sehingga dapat menggerakkan ekonomi di kuartal ketiga ini.

Kemudian, Budi juga menerangkan salah satu program besar Presiden Jokowi lainnya yakni membantu karyawan yang terdampak pandemi namun tidak menjadi korban PHK melalui program Bantuan Subsidi Upah dengan Pagu Anggaran Rp37,8 triliun kepada total jumlah penerima 15,7 juta orang.

"Subsidi sebesar Rp 600 ribu per bulan diberikan dalam per dua bulan kepada pekerja formal non ASN dan perusahaan induk BUMN yang menjadi anggota BPJamsostek dengan upah yang dilaporkan di bawah Rp 5 juta per bulan," tuturnya.

Saat peluncuran oleh Presiden, Kementerian Ketenagakerjaan telah menyalurkan pencairan pertama Subsidi Upah pada 2,5 juta pekerja. "Targetnya, ada 15,7 juta pekerja, karena ini transfernya langsung ke rekening penerima, kita melihat ini bisa cepat kita salurkan," lanjutnya.

Karena data di BPJamsostek tidak termasuk nomor rekening peserta, Kementerian Ketenagakerjaan bekerjasama dengan BPJamsostek telah mengumpulkan nomor rekening hingga 14 juta karyawan dalam jangka waktu kurang dari sebulan dan sudah terintegrasi dengan sistem perbankan. Dengan adanya nomor rekening ini di database BPJamsostek, menurut Budi dapat memudahkan pemerintah kedepannya kalau kita ingin melakukan program-program baru.

Budi menambahkan, momentum krisis ini perlu digunakan sebagai sebuah kebangkitan baru untuk melakukan transformasi dan lompatan-lompatan besar. Sehingga, skema pendataan BanPres Produktif yang ditempuh akan mendukung transformasi UMKM Indonesia agar terdata, terhubung ke perbankan dan lembaga pembiayaan, hingga bisa masuk ke dalam ekosistem perbankan. Dengan begitu, UMKM sebagai kekuatan ekonomi nasional kita akan semakin kokoh dan lebih siap menghadapi krisis di masa depan.

Sementara, dengan program Bantuan Subsidi Upah, para pemberi kerja terdorong untuk bertanggung jawab mendaftarkan pekerja dengan upah sebenarnya dan tertib membayarkan iuran ke BPJamsostek

"Ini akan menjadi landasan transformasi ekonomi Indonesia kedepan, dimana lebih transparan, dimana semua transfer bisa dilakukan secara digital, melalui sistem perbankan, dan langsung menyentuh masyarakat," tegasnya. (johara/ruh)

 

Berita Terkait
News Update