BELARUSIA - Belarusia diguncang protes besar-besaran selama tiga minggu terhadap presiden otoriternya, Alexander Lukashenko, akhirnya menindak keras media berita, Sabtu (29/8/2020). Ia juga mendeportasi beberapa jurnalis asing yang melaporkan berita di negara tersebut dan mencabut akreditasi dari banyak jurnalis Belarusia.
Dua jurnalis Associated Press (AP) yang berbasis di Moskow yang meliput protes baru-baru ini di Belarus dideportasi ke Rusia pada Sabtu kemarin. Selain itu, jurnalis AP Belarusia diberitahu oleh pemerintah bahwa surat keterangan pers mereka telah dicabut.
“The Associated Press mencela keras serangan terang-terangan terhadap kebebasan pers di Belarusia ini. AP meminta pemerintah Belarusia untuk memulihkan kredensial jurnalis independen dan mengizinkan mereka untuk terus melaporkan fakta tentang apa yang terjadi di Belarusia kepada dunia,” kata Direktur Hubungan Media AP, Lauren Easton.
Baca juga: Kerusuhuhan Terus Berlanjut, Uni Eropa Tolak Hasil Pilpres Belarusia
Jurnalis AP mengatakan, mereka mengecam langkah tersebut sebagai serangan terang-terangan terhadap kebebasan pers. Protes di Belarusia dimulai setelah pemilihan 9 Agustus yang berujung ricuh karena hasil pemilu dicurangi dan para pengunjuk rasa menuntut agar Lukashenko mundur setelah 26 tahun berkuasa. (talitha/ys)