Belakangan sering kita dengar istilah Work From Home ( WFH) atau bekerja dari rumah atau bekerja cukup di rumah. Serba dari rumah menjadi populer sejak masa pandemi melanda negeri kita.
Begitu dalam dunia pendidikan kita kenal istilah belajar dari rumah. Tentu, Belajar Dari Rumah (BDR), beda makna dengan homeshooling (HS) yang berarti sebuah keluarga yang memilih untuk bertanggung jawab sendiri atas pendidikan anak - anak dan mendidik anaknya berbasis di rumah, bukan di sekolah pada umumnya.
Semenyara, BDR dimaksudkan anak didik untuk sementara tidak diperbolehkan belajar di kelas karena mewabahnya virus Corona. Belajar dari rumah untuk mencegah penumpukan siswa di sekolah sebagai upaya mencegah penularan Covid -19.
BDR ini tidak dilakukan secara permanen, tetapi sementara waktu sambil menunggu situasi pandemi mereda dari negeri kita. Tak heran, jika di sejumlah daerah zona hijau, sudah diperbolehkan belajar di sekolah, mesti tetap dengan protokol kesehatan yang ketat.
Fakta tak bisa dipungkiri, belajar dari rumah tak semudah dibayangkan, utamanya di daerah terpencil atau minim fasilitas jaringan internet. Bagi daerah yang melimpah jaringan internet, problema menimpa bagi warga berpenghasilan rendah.
Sudah penghasilan berkurang akibat pamdemi, ditambah harus mengeluarkan dan ekstra untuk paket internet.Terlihat sepele, tapi sekecil apa pun soal pendidikan wajib ditangani secara menyeluruh. Kita tahu pendidikan adalah hak bagi setiap warga negara untuk mendapatkannya. Bagi yang sulit perlu dimudahkan, yang jauh didekatkan, yang tak mampu wajib dimampukan.
Mengapa pendidikan menjadi penting? Jawabnya kemajuan bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Kualitas diperoleh melalui jalur pendidikan. Sebab, dengan memperoleh pendidikan, manusia dapat melakukan apa saja dan bahkan bisa mengubah dunia.
Maka tak salah jika ada pepatah yang mengatakan Pendidikan adalah pelita bangsa. Pendidikan mengambil andil penting sebagai penentu kemajuan suatu negara. Tak heran, jika saat ini semua negara berlomba membenahi sistem pendidikannya demi menciptakan generasi-generasi emas yang peka terhadap pembangunan bangsa. Begitu pun Indonesia maju, jika maju pula sistem pendidikannya untuk menciptakan manusia berkualitas. (*).