Menteri Agama Mengaku Prihatin Meningkatnya Angka Gugatan Perceraian

Sabtu 29 Agu 2020, 15:44 WIB
Menteri Agama Fachrul Razi.(dok)

Menteri Agama Fachrul Razi.(dok)

JAKARTA - Antrian masyarakat mendaftar gugatan perceraian di Pengadilan Agama yang viral di media sosial menjadi perhatian Kementerian Agama. 

Menteri Agama Fachrul Razi mengaku prihatin. Karenanya, Kemenag akan terus meningkatkan kualitas bimbingan perkawinan (bimwin) dan program Pusaka Sakinah. 

"Perceraian tentu hal memprihatinkan. Dampak buruk yang paling ditakuti adalah keterlantaran anak-anak akibat perceraian tersebut. Kami terus berupaya menekan terjadinya perceraian, salah satunya dengan program Bimbingan Perkawinan (Binwin) dan Pusaka Sakinah,” terang Fachrul di Jakarta, Sabtu (29/8/2020).

Menurutnya, Program Bimwin selama ini diikuti oleh lima sampai 10 pasangan calon pengantin (catin) dalam setiap angkatan. Bimbingan ini berlangsung dua hari. Materi yang disampaikan terkait membangun keluarga sakinah, psikologi dan dinamika keluarga, mengelola kebutuhan dan keuangan keluarga, kesehatan reproduksi, dan membangun generasi berkualitas.

"Program ini dinilai sebagai fasilitator yang sudah terbimtek dari unsur Kemenag, Kemenkes, dan BKKBN. Catin memperoleh pemeriksaan Kesehatan di Puskesmas sebelum hari H. Catin juga memperoleh sertifikat BIMWIN CATIN setelah mengikuti seluruh sesi,” jelas Menag.

Program Bimwin, lanjut Fachrul, baru mampu menarget 7 - 10% calon pengantin (catin) dari sekitar dua juta peristiwa nikah pertahun. Guna mengatasinya, Kemenag tengah mengembangkan metode bimbingan virtual.

Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan target sekitar 40% Catin dan target jangka panjangnya akan menarget seluruh calon pengantin. Upaya lain dilakukan dengan menugaskan KUA untuk melakukan Bimwin secara terbatas, sebelum menikahkan Catin. Materinya sama dengan materi Bimwin yang diperingkas menjadi sekitar 30 menit. 

Fachrul menambahkan, Program Bimwin diapresiasi oleh Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Apresiasi itu terlihat dari adanya inisiasi melakukan sinergi program bimwin dengan program ekonomi keluarga catin.
Program pembinaan ekonomi catin ini akan dilaksanakan Kementerian Koperasi, Kemenaker, atau Kemensos. 

'Kegiatan bimwin dan pembinaan ekonomi dilakukan terpisah, namun merupakan satu kesatuan program sinergis bimbingan bagi Catin,” jelas Fachrul. (johara/tri)

Berita Terkait

News Update