JAKARTA – Desainer Barli Asmara dimakamkan pada hari ini di Pulau Dewata. Prosesi pemakamannya baik berupa video dan foto sempat beredar di Instagram.
Barli Asmara meninggal pada Kamis (27/8) kemarin di sebuah rumah sakit di daerah Bali karena penyakit radang otak, sekitar pukul 15.10 waktu setempat, dalam usia masih muda yaitu 42 tahun.
Sebelum meninggal dunia, Barli Asmara sempat menjalani perawatan di ICU rumah sakit di Bali. Ia juga baru pindah ke Bali sebulan lalu.
Berkaca dari kasus Barli, bisakah radang otak disembuhkan?
Dilansir laman Johns Hopkins Medicine, radang otak atau juga disebut ensefalitis disebabkan oleh infeksi atau respons autoimun.
Halodoc melansir, infeksi yang menembus otak, menyebabkan otak menjadi meradang. Infeksi dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, ataupun parasit.
Gejala awal radang otak umumnya menyerupai gejala flu ringan, seperti demam, nyeri kepala, rasa lelah, dan nyeri sendi atau tulang.
Umumnya, radang otak terjadi pada anak-anak, orang lanjut usia, dan mereka yang sistem imunnya sedang lemah. Meskipun radang otak dianggap bukan penyakit yang bisa merenggut nyawa seseorang dengan mudah, tetapi jika dibiarkan saja, radang otak bisa menyebabkan komplikasi. Jika komplikasi sampai terjadi, maka pengidap radang otak bisa mengidap epilepsi atau hilang ingatan.
Ensefalitis menyerang 10–15 orang per 100.000 setiap tahun, dengan lebih dari 250.000 pasien didiagnosis dalam dekade terakhir saja di A.S. Kondisi ini dapat menyerang siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada orang yang lebih muda.
Anda harus segera menemui dokter jika Anda mengalami gejala yang mungkin mengganggu saat itu. Diagnosis dan pengobatan yang tepat waktu adalah kunci keberhasilan pemulihan dari ensefalitis.
Kunci untuk bertahan hidup dari ensefalitis adalah deteksi dini dan pengobatan yang efektif untuk penyebab yang mendasari. Tim spesialis yang bekerja sama merupakan faktor penting dalam perawatan yang optimal.
Pasien ensefalitis mungkin memerlukan perawatan di ICU sehingga penyedia layanan kesehatan dapat mengawasi kejang, pembengkakan otak, gagal napas, atau perubahan irama jantung. (nabila/tri)