TANGSEL - Kasus penitipan siswa yang berujung pengrusakan fasilitas SMAN 3 Tangerang Selatan (Tangsel) yang dilakukan Lurah Benda Baru, lurah Saidun, berakhir damai.
Hal tersebut dilakukan lantaran kedua belah pihak telah menyepakati perdamaian dan mencabut laporannya. Pihak SMAN 3 Tangsel melihat itikad baik lurah Saidun, sehingga mencabut laporan di kepolisian.
Kepada Sekolah SMAN 3 Tangsel, Aan Sri Analiah mengatakan alasan pencabutan laporan yang sempat dilayangkannya lantaran dirinya ingin kasus tersebut segera selesai.
"Ya, alasannya karena kan selama ini pemeriksaan telah dilakukan ya. Penyidikan oleh kepolisian sudah. Memang mungkin belum selesai tapi saya tuh karena ada itikad baik dari Pak Lurah Saidun,"ujar Aan saat dihubungi media, Sabtu (29/8/2020).
Aan menuturkan alasan utama pencabutan laporan yang sempat membuat Lurah Saidun berstatus sebagai tersangka tersebut, lantaran ada itikad baik dan permintaan maaf dari pelaku.
"Ketika ada pemeriksaan, saya dan Pak Lurah Saidun selalu dihadirkan dan dimintai keterangan. Misalnya ketika di sekolah sudah ada mediasi, disitu pak lurah sudah minta maaf. Kemudian ketika di DPRD kita dimintai keterangan, pak lurah sudah mengakui perbuatannya dan meminta maaf juga, kemudian saat di BKPP (Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan) juga sama. Jadi karena adanya pengakuan dari beliau seperti itu kemudian kita juga ingin masalahnya cepat selesai," jelasnya.
Saat ini, lanjut Aan, tidak ada intimidasi yang diterimanya dari siapapun sehingga dirinya berkenan mencabut laporannya ke Polsek Pamulang. Dirinya meminta agar ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, sehingga kejadian tersebut tidak terulang kembali.
"Enggak ada, insyaallah engga ada (intimidasi). Mudah mudahan ini menjadi pelajaran buat Pak Lurah Saidun juga mungkin untuk semuanya. Dengan adanya pencabutan ini, masalahnya selesai dan tidak terulang lagi di kemudian hari. Dan saya inginnya langsung fokus lah ke program program saya di sekolah, ingin melaksanakan program dengan baik. (toga/win)
.jpeg)
