JAKARTA – Pelaku pencurian kendaraan bermotor (Curanmor), yang dua diantaranya ditembak petugas ternyata sudah sangat ahli. Pasalnya, dalam satu bulan, komplotan ini bisa menggasak 20 sepeda motor dari wilayah Jakarta Timur dan Pondok Gede.
Kapolres Jakarta Timur Kombes Arie Ardian Rishadi mengatakan, para pelaku terbilang kawakan karena dalam satu bulan mampu beraksi puluhan kali. "Pengakuannya dalam satu bulan bisa mencuri 20 motor, target mereka dalam sehari mencuri satu motor," katanya, Jumat (28/8/2020).
Agar semua aksi pencuriannya berjalan lancar, kata Kapolres, mereka pun mempersenjatai dirinya dengan senjata api. Bahkan, untuk diwilayah Kramat Jati, pelaku diketahui sudah empat kali beraksi. "Namun aksinya bukan hanya di wilayah Kramat Jati, namun dibeberapa wilayah termasuk Pondok Gede," ujarnya.
Tersangka JS dan MP yang berperan sebagai eksekutor tak segan melukai korbannya dengan senjata rakitan itu bila aksinya dipergoki warga. Dan saat ditangkap, keduanya juga melarikan diri dan mencoba menembak petugas. "Makanya kami beri tindakan tegas dan terukur karena keselamatan petugas," ungkapnya.
Kini, sambung Arie, jajaran Unit Reskrim Polsek Kramat Jati masih berupaya memburu dua penadah, yakni inisial H dan K yang berstatus daftar pencarian orang (DPO). "Berdasarkan keterangan tersangka penadah inisial H berada di Lampung. Sementara penadah inisial K berada di Karawang, Jawa Barat. Kita masih lidik keberadaan pelaku," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, dua maling motor di buat pincang polisi dari unit Reskrim Polsek Kramat Jati. Keduanya yang merupakan komplotan pencurian kendaraan bermotor (curamor) bersenjata api ini, kerap beraksi di wilayah Jakarta Timur dan Pondok Gede.
Kedua maling yang dipincangi petugas adalah JS, 28, MP, 23, karena melawan dengan mengacungkan senjata api saat ditangkap. Sementara tiga lainnya, IN, 33, AK, 38, dan EAE, 30, hanya bisa pasrah ketikan disergap petugas. (ifand/tri)