Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta Raih Rekor MURI

Jumat 28 Agu 2020, 14:25 WIB
Penampakan Bandara Internasional Yogyakarta, bandara dengan pembangunan teecepat di Indonesia .(Ist/Kemenhub)

Penampakan Bandara Internasional Yogyakarta, bandara dengan pembangunan teecepat di Indonesia .(Ist/Kemenhub)

YOGJAKARTA – Pembangunan Bandar Udara Internasional Yogyakarta (YIA) yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo, Jumat (28/8/2020), mendapatkan penghargaan dari MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia).

Bandara baru di selatan Yogyakarta tersebut berhasil memecahkan rekor MURI sebagai Bandar Udara dengan pengoperasian tercepat. Meski cepat, YIA memiliki fasilitas lengkap dan keamanan berstandar internasional. 

Desain struktur bandara didesain untuk mitigasi terhadap gempa, tsunami, likuifaksi, erupsi abu vulkanik dan banjir dengan melibatkan panel ahli dari Jepang dan Tim Pakar Akademisi UGM, ITB, ITS dan UNDIP. Bandara ini juga dilengkapi bangunan Crisis Center. 

YIA memiliki Terminal Penumpang dengan luas sebesar 219.000 meter persegi yang dapat melayani 20 juta penumpang per tahun Dengan  nilai investasi sebesar Rp. 10,08 Triliun. 

Desain Terminal Penumpang mengusung konsep kearifan lokal dengan melibatkan 46 seniman lokal DIY. Adapun pengerjaan seni tersebut menghasilkan antara lain filosofi ornamen kepala kolom lantai 3 berupa Ronce Melati, dan ornamen dinding berupa Bunga Wijaya Kusuma yang merupakan kearifan budaya Jawa terutama Yogyakarta.

YIA memiliki satu runway dengan dimensi 3.250 m x 45 m dengan nilai PCN 93 F/C/X/T sehingga dapat melayani pesawat terberat seperti Boeing B-777 dan pesawat terbesar seperti Airbus A380. 

YIA juga memilik area tenant untuk UMKM seluas 1.500 m² di dalam terminal yang dapat menampung 300 UMKM dan area seluas 880 m² di Gedung Penghubung yang dapat mengakomodir 170 UMKM. Area tenant tersebut diberi nama Pasar Kotagede. 

Sementara dari sisi navigasi, YIA memiliki gedung ATC Tower setinggi 39,5 m (8 lantai) dan dilengkapi fasilitas seperti Tower Set, Radar Monitoring, Radio VHF, Telepon Direct Speech dan ATIS. Di lahan seluas 15? 651 meter persegi ini terdapat ATC Tower, gedung administrasi dan gedung operasional dengan nilai investasi sebesar Rp. 87,1 Milyar. 

Selain cepat, pembangunan bandara ini mencatat 16 juta jam kerja tanpa kecelakaan kerja sehingga mendapat Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident Award) atas prestasi dalam melaksanakan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).  (Mita/tri) 

Berita Terkait

News Update