Jadi Presiden DK PBB, Djani Menolak Pemberian Sanksi Nuklir Iran

Jumat 28 Agu 2020, 14:50 WIB
Diplomat Indonesia yang menjadi Presiden DK PBB Dr  Dian Triansyah Djani, SE, MA. (ist)

Diplomat Indonesia yang menjadi Presiden DK PBB Dr Dian Triansyah Djani, SE, MA. (ist)

JAKARTA – Nama  Dr Dian Triansyah Djani, SE, MA menjadi terkenal di seluruh dunia karena media internasional memberitakan perannya sebagai diplomat di Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) yang mewakili Indonesia.

Djani yang menjabat Presiden Dewan Keamanan PBB (DK PBB) pada Selasa (25/8) mengumumkan Indonesia    menolak semua permintaan pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk mengembalikan semua sanksi PBB terhadap Iran, termasuk nuklir.

Dilansir Associated Press, Rabu (26/8.2020), Duta Besar Indonesia untuk PBB itu, mengumumkan hal tersebut sebagai tanggapan atas permintaan Rusia dan China untuk mengungkapkan hasil jajak pendapat tentang pandangan ke-15 anggota dewan tentang usulan AS.

Diketahui, Djani membuat pengumuman itu sebagai tanggapan atas seruan untuk mengungkapkan hasil jajak pendapat dari pandangan 11 negara di DK PBB yang beranggotakan 15 orang.

Negara-negara yang menyatakan penolakan permintaan AS seperti yang Inggris, Prancis, Jerman dan Belgia serta China, Rusia, Vietnam, Niger, Saint Vincent dan Grenadines, Afrika Selatan, Indonesia, Estonia dan Tunisia telah menulis surat penolakan.

Berbicara selama pertemuan DK PBB terkait Timur Tengah. Dian Triansyah Djani mengatakan DK PBB "tidak dalam posisi untuk mengambil tindakan lebih lanjut" terkait permintaan AS tersebut.

Pihak AS pada Kamis (20/8/2020), merespon keputusan tersebut,  seperti dikutip Arabnews, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan dia memicu proses 30 hari untuk memberlakukan kembali semua sanksi internasional terhadap Iran dengan mengajukan keluhan kepada dewan yang menuduh Iran melanggar kesepakatan nuklir 2015.

Sedangkan Duta Besar AS untuk PBB Kelly Craft mengatakan bahwa Washington tidak peduli dengan minimnya dukungan terkait isu sanksi terhadap Iran.

Djani adalah kelahiran Jakarta, pada 9 Juli 1962 merupakan  seorang diplomat Indonesia. Ia dipercaya sebagai Duta Besar dan Wakil Tetap Republik Indonesia untuk PBB di New York, dari menjabat Presiden Dewan Keamanan PBB pada bulan Mei 2019.

Djani merupakan salah satu dari tiga diplomat Indonesia yang terpilih secara aklamasi sebagai ketua dan wakil ketua sejumlah Komite Utama Majelis Umum PBB.

Itu merupakan bentuk apresiasi dan kepercayaan negara-negara atas kiprah dan prestasi Indonesia menjembatani berbagai isu yang ditangani PBB. (johara/tri)

Berita Terkait
News Update