Menlu RI: Tidak Ada WNI yang Terlibat Dalam Bom Bunuh Diri di Jolo, Filipina Selatan

Kamis 27 Agu 2020, 15:44 WIB
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi.(dok)

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi.(dok)

JAKARTA – Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menegaskan tidak ada keterlibatan Warga Negara Indonesia (WNI) dalam peristiwa ledakan bom bunuh diri Kota Jolo, Filipina Selatan pada Senin (24/8/2020).

Dalam keterangan secara daring  dari Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (27/8/2020), Retno menegaskan dua  pelaku bom bunuh diri bukan  WNI.

Mantan duta besar RI untuk Belanda Ini menerangkan, bahwa pihaknya mendapatkan informasi itu dari angkatan militer Filipina, Westmincom. 

"Berdasarkan informasi Western Mindanao Command (Westmincom) pelaku bom bunuh diri adalah dua orang wanita yang merupakan warga lokal," Retno menjelaskan.

Kepala angkatan bersenjata militer Filipina, Letnan Jenderal Cirilito Sobejana, menyebut dua pelaku bom bunuh diri merupakan janda dari anggota kelompok militan yang terkait dengan kelompok Abu Sayyaf. Keduanya diketahui bernama Nanah dan Inda Nay. 

Retno juga menyebut  pelaku pengeboman bunuh diri pertama diidentifikasi sebagai istri pelaku pengeboman bunuh diri di Jolo pada Juni 2019. Sementara, pelaku kedua diidentifikasi sebagai istri dari seorang anggota Abu Sayyab.

Tentang WNI yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut, Retno mengatakan bahwa sejauh ini dilaporkan tidak ada WNI yang menjadi korban akibat dua ledakan bom tersebut.

Ia menambahkan dua perwakilan RI di Filipina, yaitu Kedutaan Besar RI (KBRI) Manila dan Konsulat Jenderal RI (KJRI) Davao terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat guna memantau perkembangan yang terjadi.

Seperti diketahui Serangan bom bunuh diri di Jolo, Filipina selatan, pada Senin (24/08) menewaskan sekurangnya 14 orang, 75 lainnya luka-luka. Tak lama kemudian terjadi ledakan kedua di dekat Katedral Our Lady of Mount Carmel. (johara/tri)

Berita Terkait

News Update