JAKARTA – Kios karangan bunga papan Flamboyan, yang terletak di jalan Cikini Kramat, Menteng, Jakarta pusat, ikut terdampak ganasnya virus Corona (Covid-19) di Ibukota. Omset penjualan bunga turun hingga lebih dari 60 persen.
Iyus (35) pemilik kios mengatakan, saat ini pesanan bunga papan hanya mengandalkan dari orderan ucapan duka cita.
"Kalau tiap hari ada aja pesenan, ya sekarang ngandelin pesenan ucapan buat orang meninggal aja sih, beberapa juga ada pesenan yang meninggal karena Corona. Tapi ribet kalau yang pesen meninggal kena Corona, ngirimnya susah, kan dijaga ketat," ucap pria asal Bogor, Jawa Barat saat berbincang dengan Poskota di kiosnya.
Dirinya menyebut, biasanya pesanan banyak datang pada saat musim kawin alias lebaran haji. Tapi tahun ini pesenan yang biasanya mengalir kini mampet.
"Kalau Natal, banyak juga pesenan karangan bunga meja. Dulu biasanya juga banyak pejabat yang pesen, kayak kalau kenaikan pangkat atau jabatan, Polisi sama tentara juga sering pesen, ada aja sih tiap bulan, sekarang sepi," keluhnya.
Untuk harga, tergantung ukuran dan tingkat kerumitan pengerjaan nya. Untuk ukuran yang paling kecil, 125 X 2 meter dibanderol dengan harga Rp 600 ribu, sedangkan yang besar 150 X 2 meter dijual dengan harga di atas Rp 1 Juta.
"Kalau yang lebih mahal lagi, yang pesen pakai bunga asli bukan bunga kertas atau plastik, tapi sekarang jarang yang pesen itu, karena resikonya bunga asli itu gak awet, gak sampe sehari juga udah layu. Harga itu sudah termasuk ongkir (ongkos kirim)," terang Iyus.
Iyus yang sudah 7 tahun menjalani usahanya mengaku semua pengerjaan Ia kerjakan sendiri. Dari membuat huruf kaligrafi (tulisan indah) hingga membuat rangka bambu dan lainnya.
Iyus bersyukur, di tengah sulitnya ekonomi saat ini setiap hari masih ada saja yang menggunakan jasanya membuat karangan bunga papan. "Bersyukurnya kita udah punya langganan dari perusahaan, setiap ada acara pesennya ke kita. Ya mungkin karena kepuasan pelanggan juga sama hasil kerja kita," terang Iyus. (yono/tri)