JAKARTA - Keluarga Sugianto (51), korban penembakan di Kelapa Gading, mendatangi Polres Metro Jakarta Utara, Rabu (26/8/2020). Mereka datang untuk melaporkan terkait penggelapan pajak yang dilakukan pelaku, Nur Luthfiah (NL) yang juga mantan karyawan korban.
"Benar hari ini komisaris perusahaan, Komisaris Sumartono datang ke SPKT Polres Metro Jakarta Utara untuk melaporkan terkait kasus penggelapan pajak perusahaan," ujar Hary Susanto, salah satu kerabat Sugianto.
Menurutnya, atas pengungkapan kasus oleh pihak kepolisian keluarga sempat tidak percaya bahwa NL tega merencanakan pembunuhan atasannya sendiri.
"Kita sangat shock dengan perbuatan NL yang menjadi otak pembunuhan. Padahal dia sudah dianggap saudara sendiri. Kalau ada kesulitan apa, NL dibantu. Kalau ada acara ulang tahun pasti semua diajak makan-makan," tambah Hary Susanto.
Ia menjelaskan PT Dwi Putra Tirtajaya merupakan salah satu perusahaan yang dibangun oleh Sugianto berdiri sejak 2012. NL merupakan salah satu karyawan bagian keuangan sejak perusahaan itu berdiri.
"Bergerak di bidang pelayaran, kapal kargo, dan pengiriman barang. Dugaan kami NL ini sudah melakukan penggelapan sejak 2015 dengan perkiraan penggelapan pajak sebesar Rp 1,8 Miliar," tambah Hary Susanto.
Harry menambahkan gaji para karyawan di perusahaan tersebut termasuk NL hanya berada sedikit di atas UMP DKI Jakarta. Sehingga ia menduga uang sebesar Rp 200 juta yang digunakan NL untuk merekrut pembunuh bayaran berasal dari penggelapan pajak.
Salah satu karyawan operasional PT Dwi Putra Tirtajaya, Mita Kartika (34), mengatakan dirinya baru bekerja sejak dua tahun terakhir di perusahaan yang berkantor di Ruko Royal Gading Square tersebut.
Menurutnya, sosok NL di kantor bisa dikatakan suka mencari perhatian dan pujian dari atasan (menjilat). NL juga dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tidak pernah bercerita tentang kehidupan pribadinya kepada rekan-rekan lainnya.
Sebagaimana diketahui, penembakan yang menewaskan Sugianto ini terjadi pada 13 Agustus 2020, sekitar pukul 12.45 WIB. Saat itu eksekutor penembakan Dikky Mahfud menembak korban sebanyak 5 kali hingga tewas seketika.
Penembakan ini sebetulnya ditengarai oleh rasa sakit hati seorang karyawati Nur Luthfiah (34). Nur Luthfiah sempat meminta bantuan suami sirinya, Ruhiman, untuk mencarikan eksekutor pembunuhan dengan bayaran Rp200 juta. Belakangan ada dugaan penggelapan pajak. (deny/win)