Pembelaan datang dari satu akun yang mencoba menjelaskan bahwa kerugian itu terjadi karena berkurangnya konsumsi di masa sulit akibat pandemi.
"Kadrun Bodoh, kerugian ini terjadi akibat kurangnya konsumsi BBM di masa sulit, otomatis tidak ada pemasukan bahkan rugi," kata @AnakLolina2.
Namun, ada yang agak jauh tapi mengundang tawa. TIba-tiba menghubungkan dengan pelatih Inter Milan, saat final Liga Eropa marah-marah karena wasit tidak memberikan tendangan pinalti buat timnya. "Conte mara mara mulu kyk Ahok," ujar Akun @bukan_bradp2 Agt
Sebelumnya Diberitakan, PT Pertamina mengalami kerugian mencapai US$767,91 juta, atau setara Rp11,13 triliun pada Semester I-2020. Angka itu dengan asumsi kurs Rp14.500 per dolar Amerika Serikat.
Hal tersebut berbanding terbalik dengan capaian mereka pada periode yang sama 2019, di mana perusahaan minyak pelat merah itu mampu menghasilkan laba sebesar US$659,95 juta atau sekitar Rp9,56 triliun.
Dari ikhtisar laporan keuangan Pertamina per 30 Juni 2020 , terdapat penurunan penjualan dan pendapatan usaha sekitar 24,71 persen, dari US$25,54 miliar menjadi US$20,48 miliar. (win)
