BOGOR - Anggota Polda Jawa Barat berhasil mencokok tujuh orang diduga pelaku teror bom molotov di kantor PDI Perjuangan Cileungsi, Kabupaten Bogor, pada 29 Juli 2020, lalu.
Ketujuh pelaku yaitu otak pimpinan ormas Islam AS (25), MP (24), AS (32), S (35), NM (23), MRR (21), dan AK (24), rata-rata merupakan warga Kabupaten Bogor.
Menurut Direskrimum Polda Jawa Barat, Kombes CH Patoppoi, mengatakan para pelaku mempunyai peran dalam aksi pelemparan bom molotov.
"Pelaku ada yang bertugas merakit , memantau, hingga membeli bahan untuk bom molotov yaitu bensin," ujar Kombes CH Patoppoi kepada wartawan dalam jumpa pers di Mapolda Jawa Barat, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Selasa (25/8) pagi.
Peran masing-masing salah satunya AS yang menjadi pimpina ormas islam merupakan yang bertugas berperan meracik bom molotov.
Sedangkan, pelaku MP,24, bertugas memantau dan survei. AS sebagai penyedia tempat berkumpulnya pelaku teror, S,35, yang membawa motor membawa bom molotov, NM,23, bertugaa membeli bensin, MRR, 21, dan AK merakit bom.
Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Sufahriadi menambahkan motif pelaku sampai saat ini masih didalami penyidik.
"Kita masih dalami motif pelaku tersebut. Jika sudah nanti akan diberikan keterangan Dirkrimum nanti," ucap perwira tinggi akrab disapa Rudi Gajah ini.
Rudi pun menegaskan, ia telah memerintahkan jajarannya untuk mengungkap kasus teror bom molotov ini.
Ia meminta seluruh orang yang masuk dalam daftar pencarian orang pada kasus ini, untuk ditangkap secepatnya.
"Ini belum tertangkap semuanya, berapapun jumlahnya, kita akan tuntaskan, saya imbau, kalau mau menyerahkan diri lebih bagus, dari pada kita capek-capek nyari, karena jelas, siapa berbuat apa, namanya, alamatnya dimana," kata dia.