Lonjakan Corona karena Klaster Keluarga, Pemkot Bekasi Akan Gelar Rapid Test Massal di 259 RW

Selasa 25 Agu 2020, 08:50 WIB
Petugas sedang melakukan rapid test kepada warga di Bekasi. (yahya)

Petugas sedang melakukan rapid test kepada warga di Bekasi. (yahya)

BEKASI - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi bakal melakukan rapid test massal di 259 RW di 53 kelurahan, langkah ini dilakukan menyusul ditemukannya klaster keluarga penularan virus corona atau Covid-19.

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi sebelumnya menyebutkan, terdapat 155 kepala keluarga yang terindikasi positif corona sejak minggu ke tiga Juli 2020.

Dari 155 kepala keluarga itu, tercatat ada 437 orang yang terkonfirmasi Covid-19 sehingga muncul tren kasus penularan klaster keluarga.

"Minggu ke-3 bulan Juli sudah kelihatan, untuk angka kematian juga sudah muncul lagi sekarang walupun itu datang dari penyakit bawaan," kata Rahmat, Senin (24/8/2020).

Untuk langkah antisipasi, Pemkot Bekasi kemudian melakukan rapid test massal di 259 RW yang merupakan lingkungan ditemukannya klaster keluarga.

Dari 259 RW itu, terdapat 1.295 orang yang akan dijadikan sampel untuk diuji masing-masing lima orang di tiap RW-nya.

Kota Bekasi sendiri terapat total 56 keluarahan, dari keseluruhan kelurahan yang ada hanya tiga kelurahan yang dinyatakan bebas dari klaster keluarga.

Tiga kelurahan itu di antaranya, Kelurahan Jati Rasa dan Jatiasih di Kecamatan Jatiasih, serta Kelurahan Jatirangga di Kecamatan Jatisampurna.

Dari data yang dihimpun, kelurahan paling banyak dilakukan rapid test masal yakni, Kelurahan Bekasi Jaya sebanyak 16 RW. Kemudian, kelurahan paling sedikit RW yang dilakukan test massal yakni, Kelurahan Jatiraden, Jatikramat dan Harapan Mulya masing-masing satu RW.

Dari keseluruhan RW yang mengikuti rapid test massal, tidak seluruhnya merupakan lingkungan yang terdapat kasus penularan corona.

Pemkot Bekasi berupaya melakukan pemetaan secara luas, RW-RW yang ada di sekeliling lingkungan tempat ditemukan klaster keluarga. (yahya/ys)

News Update