AMERIKA SERIKAT - Penembakan terhadap pria kulit hitam kembali terjadi di Amerika Serikat. Kali ini terjadi pada diri Jacob Blake, di Wisconsin, Amerika, Minggu (23/8/2020).
Justin Blake, yang merupakan paman Blake, menjelaskan mengenai latar belakang keponakannya. Ia menjelaskan bahwa Jacob Blake menyukai musik dan arsitektur. Ia juga merupakan pemain sepak bola dan basket di SMA Evanston Township.
Selain itu, seorang aktivis Anti-Kekerasan di Evanston, Kevin Brown, mengatakan, pada 2015 Blake pernah bekerja dengan pamannya dalam program penjangkauan untuk pria kulit hitam di Chicago setelah serangkaian pembunuhan yang terjadi di daerah tersebut yang melibatkan kulit hitam.
"Meskipun dia tidak lagi tinggal di komunitas kami, dia cukup peduli tentang hal itu sehingga dia akan kembali dan mencoba membuat perbedaan," kata Brown.
Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa Blake memberinya harapan akan keadilan dan perdamaian.
"Ketika kalian melihat seorang pemuda yang memiliki sarana dan komitmen seperti itu untuk keadilan dan perdamaian, itulah hal yang mengejutkanmu dan memberimu sebuah harapan," tutur Brown.
Dalam video penembakan yang dibagikan secara luas, yang direkam oleh seorang masyarakat yang berada di TKP terlihat beberapa petugas mengikuti Blake dari sisi penumpang mobil menuju pintu pengemudi dan mulai memasukinya.
Seorang petugas yang membuntuti Blake meraih dan menarik kaus Blake dari belakang dengan satu tangan sambil memegang senjata di tangan lainnya, lalu seketika tujuh tembakan pun terdengar. Departemen Kepolisian mengatakan bahwa Blake dibawa ke rumah sakit di Milwaukee, setelah insiden tersebut.
Pada Senin pagi, saudara laki-laki Blake mengatakan bahwa Blake telah menjalani operasi dan berada di unit perawatan intensif.
Sebuah tweet dari seseorang yang diidentifikasi sebagai salah satu anggota keluarga Blake memiliki informasi serupa oleh saudara laki-laki Blake. Tweet itu disorot oleh Daniel Poneman, seorang agen NBA yang mengatakan dia pergi ke sekolah yang sama dengan Blake.
“Untuk orang-orang yang bertanya bagaimana saya bisa mengenal Jacob, kami tumbuh bersama. Kami berteman. Kami bersekolah bersama dari Taman Kanak-kanak hingga SMA,” kata Poneman.