Asiosiasi Pengusaha Hiburan Minta Pemkot Tangsel Beri Kelonggaran

Selasa 25 Agu 2020, 17:05 WIB
Tempat hiburan di BSD yang dirazia Bareskrim.

Tempat hiburan di BSD yang dirazia Bareskrim.

TANGSEL - Asiosiasi Pengusaha Hiburan (Aspira) meminta pemerintah untuk mengkaji dan memberi kelonggaran terhadap usaha hiburan yang  ditutup, pasca diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Tangerang Selatan. 

Pasalnya hingga enam bulan diberlakukan penutupan membuat ribuan karyawan harus kehilangan pekerjaan.

"Kita minta kepada pemerintah agar pada PSBB kali ini dikaji dan diberikan kelonggaran untuk usaha hiburan. Karena enam bulan kita tidak beroperasi, banyak karyawan yang nganggur," ujar Ketua Ashira Tangsel, Haryono saat dihubungi, Selasa (25/8/2020).

Haryono mengatakan, senjak enam bulan tidak beroperasi, terdapat ribuan karyawan yang harus PHK.

"Kalau dari usaha hiburan yang di Tangsel sendiri itu bukan hanya ratusan bahkan ribuan yang menggantungkan hidupnya di hiburan. Kalau pengusaha saya rasa tidak memikirkan untung dalam hal ini, tapi kalau soal karyawan kita bicara siapa yang tanggung jawab dengan karyawan selama ini, kan tidak ada solusi. Kan dari enam bulan tidak ada yang bertanggung jawab," katanya.

Jika diberikan kelonggaran, lanjut Haryono, pihaknya akan menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan membatasi jumlah pengunjung.

"Kalau Spa atau panti pijat wajib menggunakan sarung tangan, face Shield, mengunakan masker. Semua (karyawan) juga harus di rapid test, kemudian dari tamu yang datang juga kita periksa. Untuk saat ini, jangankan kita minta 50 persen kelonggaran, dapat 30 persen aja sudah bersyukur," pintanya. (toga/win)
 

News Update