Aksi Massa Pecah Pasca Penembakan Jacob Blake

Selasa 25 Agu 2020, 23:22 WIB
Para pengunjuk rasa berbaris selama demonstrasi menentang kebrutalan polisi dan rasisme pada 24 Agustus 2020 di Minneapolis, Minnesota. (Getty Images)

Para pengunjuk rasa berbaris selama demonstrasi menentang kebrutalan polisi dan rasisme pada 24 Agustus 2020 di Minneapolis, Minnesota. (Getty Images)

AMERIKA - Jacob Blake (29) ditembak oleh seorang Polisi Kenosha, Wisconsin, Amerika di bagian punggungnya sebanyak tujuh kali pada Minggu (23/8).

Mengutip dokumen pengadilan, sebelum penembakan terjadi, diketahui bahwa Blake didakwa karena melakukan pelecehan seksual tingkat tiga, masuk wilayah tanpa izin, dan kekerasan dalam rumah tangga pada 6 Juli 2020.

Pada saat penembakannya Minggu (23/8) ada surat perintah penangkapan aktif atas nama dirinya. Pengacara hak sipil, Ben Crump, yang mewakili keluarga Blake, mengatakan putra ketiga Blake berada di dalam mobil ketika penembakan itu terjadi.

"Mereka melihat polisi menembak ayah mereka. Mereka akan mengalami trauma selamanya," kata Crump di Twitter.

Selanjutnya dia mengatakan bahwa petugas kepolisian telah melanggar tugas mereka dalan hal melindungi warga sipil.

"Kita tidak bisa membiarkan petugas melanggar tugas mereka untuk melindungi kita. Anak-anak kita pantas mendapatkan perlakuan yang layak," tulis Crump.

Akibat darii penembakan tersebut, aksi massa membela Black pun pecah pada Senin malam waktu setempat. Bertempat di Kenosha, massa melakukan protes atas penembakan yang terjadi, mereka membakar beberapa bangunan hingga mengharuskan pihak berwenang menyemprot gas air mata guna membubarkan kerumunan.

Paman Blake mendesak pengunjuk rasa agar tak menggunakan kekerasan.

"Setelah berbicara dengan ibunya, dia dan saudara laki-laki saya meminta orang-orang di Kenosha dan seluruh negara untuk melakukan protes, tetapi tidak melakukan protes dengan kekerasan," katanya.

Ia ingin keadilan ditegakkan atas kasus kematian keponakannya tanpa merusak citra dari orang kulit hitam.

 "Kami menginginkan keadilan, dan kami akan mendapatkan keadilan. Kami akan menuntut keadilan. Tapi kami akan melakukannya tanpa merusak nama baik komunitas kami," lanjutnya.

Berita Terkait
News Update