Tur Virtual Jadi Alternatif Pengembangan Wisata di Masa Pandemi

Senin 24 Agu 2020, 20:16 WIB
Webinar Transformasi Digital: Tur Virtual Interaktif di Hotel Grand Mercure Kemayoran, Jakarta Pusat. (ist)

Webinar Transformasi Digital: Tur Virtual Interaktif di Hotel Grand Mercure Kemayoran, Jakarta Pusat. (ist)

JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong para pemandu wisata atau pramuwisata untuk melakukan tur virtual interaktif sebagai upaya membangkitkan kembali sektor pariwisata di Indonesia di tengah pandmwi Covid-19. 

Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif pandemiKemenparekraf, Muhammad Neil El Himam, mengungkapkan pandemi Covid-19 telah mengakselerasi perkembangan teknologi, salah satunya di sektor pariwisata. 

“Kegiatan tur virtual interaktif dapat menjadi alternatif bagi para pramuwisata agar bisa terus berkarya sekaligus memperkenalkan pariwisata daerahnya kepada wisatawan,” kata Neil dalam siaran tertulis Kemenpar, Senin (24/8/2020). 

Jelas Neil, tur virtual interaktif adalah kegiatan wisata di mana wisatawan dan pramuwisata dapat saling berinteraksi sambil menikmati potensi wisata di suatu destinasi wisata. Kegiatan ini dapat dilakukan lewat platform sosial media atau aplikasi video conference seperti zoom. “Tujuan pengembangan tur virtual interaktif ini adalah untuk membangkitkan pariwisata Indonesia di saat pandemi, "katanya.

Selain itu, lanjut Neil, program ini sebagai lternatif hiburan lain atau teaser untuk masyarakat agar tergerak berwisata kembali. Wisata ini diharapkan tidak menghilangkan sensasi ketika berwisata langsung. 

Neil menambahkan, selain membangkitkan potensi wisata Tanah Air yang terpuruk, tur virtual interaktif juga dapat meningkatkan devisa negara. Tidak hanya sampai di situ, Neil pun menilai tur virtual interaktif juga dapat menjadi sarana edukasi wisatawan mengenai tradisi dan budaya Indonesia.

“Jadi kami berharap juga edukasi di bidang sejarah akan lebih efektif jika dilakukan oleh orang yang tinggal di tempatnya langsung dan diterangkan dengan cara yang menarik dan interaktif. Tentunya ini akan membuat pembelajaran lebih efektif dan menyenangkan,” katanya. (mita/ruh) 

News Update