PGRI Tuding Kebijakan Absen ke Sekolah Bikin Guru Banyak Terpapar Covid-19

Senin 24 Agu 2020, 22:07 WIB
Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi minta dihentikan keharusan guru absen di sekolah.(ist)

Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi minta dihentikan keharusan guru absen di sekolah.(ist)

JAKARTA - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) merasa prihatin karena banyak guru terpapar Covid-19, akibat adanya kebijakan pemerintah daerah (Pemda) mengharuskan guru-guru untuk tetap absen sidik jari di sekolah.

Demikian disampaikan Ketua Umum PGRI, Unifah Rosyidi yang dihubungi di Jakarta, Senin (24/8). Karena itu, PGRI telah  mengirimkan surat kepada pemerintah daerah, termasuk wali kota Surabaya, Jawa Timur untuk tidak mengharuskan guru-guru untuk tetap absen sidik jari di sekolah.

Unifah mengakui meskipun pihaknya tidak mengetahui pasti berapa jumlah para guru dan tenaga pendidik terpapar Covid -19, atau yang meninggal dunia yang diduga akibat Covid -19

Dia menambahkan kejadian para guru dan tenaga pendidik yang terpapar Covid -19 tidak hanya di Surabaya tapi juga di daerah lainnya di Jawa Timur, termasuk di provinsi lain.

"Kami sudah mengirimkan surat kepada Walikota Surabaya, Jawa Timur dan sekarang sudah dihentikan kebijakan agar guru-guru tetap absen di tengah sekolah sedang libur karena pandemi," papar Unifah.

Unifah langkah serupa sebaiknya diikuti oleh pemda lainnya untuk menghentikan agar para guru tetap absen di sekolah, baik itu yang berada di zona apapun, hijau, Kuning, atau merah karena itu belum tentu menjamin. (johara/ruh)

 

Berita Terkait

News Update