Penyebaran Corona di Bekasi Tinggi, Waspada Penularan Antarkeluarga

Senin 24 Agu 2020, 11:40 WIB
Petugas medis saat melakukan rapid test kepada warga di Bekasi. (yahya)

Petugas medis saat melakukan rapid test kepada warga di Bekasi. (yahya)

BEKASI - Klaster keluarga disinyalir menjadi penyebab tingginya kembali penyebaran virus corona atau Covid-19 di Kota Bekasi. Data yang dirilis oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bekasi mencatat sebanyak 155 kasus keluarga terpapar dengan jumlah 437 orang.

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezy Syukrawati, dalam pencegahan penularannya, Kota Bekasi telah menyiapkan RW siaga untuk pengawasan wilayah setempat.

"Kasus keluarga di kita ada banyak, tapi kalau ditanyakan masalah penularan di wilayah, kita kan ada RW siaga yang melakukan pengawasan wilayah," jelas Dezy, Senin (24/8/2020).

Dezy memastikan bahwa mekanisme penelusuran anggota keluarga sudah dilakukan untuk mengantisipasi penularan lebih lanjut. Mengenai sumber penularan, Dinas Kesehatan tidak bisa menuduh suatu tempat, seperti rumah sakit, menjadi sumber penularan. Hal ini karena orang-orang yang tertular melakukan mobilitas tinggi, sehingga sumber penularan bisa terjadi di mana saja.

"Artinya kita tidak bisa menuduh kalau anggota keluarga yang bekerja di RS yang tertular. RS di manapun sekarang hampir semua merawat (pasien Covid-19). Lagipula kita juga bergerak dan berkegiatan," katanya.

Sebelumnya, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi alias Pepen, yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bekasi, mengatakan bahwa peningkatan klaster keluarga ini karena banyak dari mereka yang saling mengunjungi satu sama lain.

"Kalau tidak ada kepentingan yang mendesak, sebaiknya tunda dulu main ke rumah saudara. Patuhi protokol kesehatan," kata Pepen. (yahya/ys)

News Update