JAKARTA - Sebanyak 100 orang dari 300 klub penggemar otomotif khususnya mobil antik yang pada umumnya adalah kelas menengah ke atas memadati halaman Gedung Nusantara III, komplek parlemen, Senayan, Jakarta.
Kedatangan mereka untuk menyatakan akan selalu menjaga persatuan dan kesatuan dalam koridor Bhineka Tunggal Ika dalam gelaran Sosialisasi Empat Pilar kepada komunitas/ klub otomotif dan Deklarasi Kebangsaan 75 Tahun Indonesia Merdeka di gedung MPR/DPR, Minggu (23/8/2020).
''Saya ingin menyampaikan pesan moral, mengapa 4 pilar ini penting bagi kita semua, kita tentu tidak ingin menjadi Syuriah dan negara-negara timur tengah lainnya yang hancur karena perang saudara, karena perang antar agama, karena perang antar suku, adat dan sebagainya,'' kata Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Bamsoet menyampaikan, menyadarkan walaupun agama, kepercayaan, suku dan asal kita berbeda-beda, namun kita memiliki tujuan yang sama dan memiliki bendera yang sama, memiliki semangat yang sama, yaitu Merah-Putih dan Indonesia.
Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada komunitas seperti ini merupakan kesekian kalinya dilakukan Bamsoet. Antara lain dengan komunitas motor besar, klub mobil dan penggemar mobil kuno alias mobil antik.
Menurut Bamsoet ada kekhawatiran kalau semua lapisan masyarakat tidak memahami, tidak menghayati dan melaksanakan, mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam empat pilar yang kita sosialisasikan, yaitu menjaga Pancasila, menjaga NKRI, menjaga kebinekaan, melaksanakan UUD Negara Republik Indonesia secara konsisten.
''Dia bukan saudaramu dalam iman, tetapi dia saudaramu dalam kemanusiaan," katanya.
Sementara Nanan Soekarna , ketua Klub otomotif mobil VW dan mobil antik mengatakan kegiatan ini menunjukkan nasionalisme para penggemar otomotif khususnya mobil antik.
''Ini menunjukan nasionalisme kita, kita akan patuh, taat dan komit terhadap 4 pilar bangsa ini, bukan hanya di mobil tetapi justru menjadi nilai-nilai yang kita harus junjung tinggi. Ini komitmen kami," ucapnya. (rizal/ys)