TANGERANG - Baru-baru ini jagad maya diributkan dengan kedatangan lima pemain muda asal Brasil yang mengisi skuad Arema, Persija dan Madura United. Mereka diisukan bakal dinaturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia menghadapi Piala Dunia U-20 tahun 2021 nanti.
Menanggapi hal tersebut, penasehat Indonesia Football Ambassador Ronny Tunuwidjaya angkat bicara. Ia menyebut kalau memang kualitas pemain muda yang akan dinaturalisasi lebih bagus dari pemain lokal kenapa tidak dinaturalisasi saja.
“Saya sih lebih flexible saja. Kalau kualitas pemain asing cuma rata-rata air mending gak usah. Manfaatkan saja pemain lokal yang ada. Tapi ingat kalau kualitas mereka melebihi pemain lokal kenapa tidak kita berdayakan untuk dinaturalisasi. Ingat lho ini kelasnya Piala Dunia dimana Indonesia menjadi tuan rumah. Tentu kita harus bisa menunjukkan prestasi,” jelas pria dengan sapaan familiar Rotan ini saat silaturahim anggota IFA bersama Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan di Tangerang, Minggu (23/8/2020).
Selain itu, katanya, publik gak perlu khawatir soal naturalisasi pemain. “Toh slotnya hanya 30 persen selebihnya pemain lokal,” ujarnya. “Kita jangan hanya bisanya mengkritik. Cari juga solusinya. Pro dan kontra di sepakbola adalah hal yang wajar. Harus juga dibarengi dengan kritik yang membangun,” sarannya.
PUTAR KOMPETISI
Lebih jauh pengusaha yang sudah puluhan tahun berkecimpung di sepakbola dimulai dari klub Suryanaga (Surabaya) menyarankan kepada PSSI untuk aktif memutar kompetisi atau semacam event tinggkat usia muda. “SSB kita jumlahnya banyak dari sana kita bisa mendapatkan bibit pemain berkualitas. Untuk itu kompetisi di usia muda lebih digiatkan,” ulasnya.
Pertemuan antara mantan pemain nasional sepekbola dengan jajaran pengurus PSSI disambut baik oleh Ketua IFA David Sulaksmono. “Baru kali ini kami diajak urun rembuk dengan PSSI untuk membangun persepakbolaan nasional. Tentunya kami senang sekali dengan pertemuan ini. Selama ini PSSI kurang peduli dengan mantan pemain. Mudah-mudahan dibawah kepemimpinan Pak Iriawan tidak akan terjadi,” ujar mantan pemain nasional yang pernah bersinar bersama Persija di tahun 1990-an ini.
Sementara itu Ketua Umum PSSI M. Iriawan yang biasa disapa Iwan Bule (Ibul) mengatakan pertemuan ini cukup bagus untuk mendapat masukan bagaimana kedepannya sepakbola nasional. “Kita akan agendakan pertemuan dengan mantan pemain minimal sebulan sekali. Kami senang mendapat masukan dari mereka karena memang mereka kan ngerti bola,” jelas mantan Kapolda Metro Jaya ini. (bu/ruh)