ADVERTISEMENT

Bini Dibawa Lari Pebinor Sampai Melahirkan Anak

Minggu, 23 Agustus 2020 07:30 WIB

Share
Bini Dibawa Lari Pebinor Sampai Melahirkan Anak

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

DASIYUN (35), cukup kaya, tapi karena tak mampu “membahagiakan” istri, akhirnya Dian (28), digondol lelaki pebinor bernama Samsujin (37). Dibawa kabur berbulan-bulan saat pulang sudah punya anak usia 2 bulan. Tentu saja Dasiyun tidak terima, sehingga Dian dan Samsujin dilaporkan ke Polres Cirebon.

Duit atau benggol memang perlu untuk membiayai rumahtangga. Tapi benggol saja juga tidak cukup. Istri butuh pula bonggol, sebagai bukti cinta kasih suami istri. Tanpa yang satu itu, kebanyakan istri akan kabur. Kalau ada yang bertahan, jika imannya tidak kuat banyak yang kemudian pakai obat “godong lingga”. Suami ngglendem saja, karena menyadari akan kekurangannya.

Nasib Dian warga Majalengka (Jabar) nyaris seperti itu. Sudah menikah selama 8 tahun dengan Dasiyun, ternyata tak juga punya momongan. Padahal kelahiran anak selalu menjadi dambaan keluarga. Biasanya setahun menikah langsung terbit produk perdana, tapi ini sudah satu Pelita lebih belum juga berproduksi, padahal rasanya setiap malam giling terus itu pabrik.

Adalah Samsujin, tetangga pasangan 2 D (Dasiyun-Dian) tersebut. Sebagai pengamat bini orang, dia menduga ada yang tak bêres pada pasangan ini. Masak menikah sudah 8 tahun kok tak ada hasil, kecuali keringatan doang setiap malam. Kasihan punya bini cantik begitu kok jadi mubadzir belaka. “Kalau begitu aku mau kok jadi relawannya.” Kata Samsujin.

Secara diam-diam Samsujin mencoba mendekati Dian. Karena bertetangga, jadi lobi-lobi tersebut tak terlalu mencurigakan. Ya awalnya sekedar ngomong-ngomong biasa saja, tapi kemudian mulai menyangkut hal serius, prinsipil, musykil dan urusan barang yang nyempil. Intinya, Dasiyun kurang mampu menjalankan fungsinya sebagai suami dan kepala rumahtangga. “Benggol memang terjamin, tapi bonggol?” begitu kata  Dian polos saja pada akhirnya.

Nah, Samsujin pun kemudian menawarkan paket hemat tentang perbonggolan itu. Dijamin hanya beberapa kali kunjungan hasilnya tokcer. Awalnya Dian ragu, tapi ketimbang kademen terus selama bertahun-tahun, ya sudah dicoba saja.

Sejak itu diam-diam Samsujin menservis Dian, kadang di ruam Dasiyun sendiri, kadang di hotel. Dan Dian memang merasakan. Memang nyata benar bedanya antara Dasiyun dan Samsujin. Ibarat bulutangkis, mainnya Dasiyun umpan pendek dan backhand melulu, sedangkan Samsujin lop-lop panjang dengan smash tajam menukik.

Saking keasyikan, keduanya kabur. Dian tega meninggalkan suami, pada Samsujin dia bilang, “Bawalah aku pergi”, persis judul film Indonesia tahun 1981 yang dibintangi Roy Marten-Marissa Haque. Karena Dian sudah ekhlas, akhirnya ya dibawa kabur beneran. Samsujin jadi Roy Marten-nya dan Dian jadi Marissa Haque-nya, hanya hidung Dian kurang mendukung.

Tentu saja Dasiyun kelabakan, karena istri hilang mendadak. Padahal ketika ada hanya dianggurkan melulu. Dia sudah lapor polisi bahkan pakai dukun segala, tapi hasilnya nihil. Dukun sih bilang, playune ngulon (lari ke barat). Ngulan ke mana? Jakarta atau sekedar Celeng atau Indramayu.

Sekian bulan kemudian, dari jaman belum ada Corona sampai sekarang merajalela, ada informasi bahwa pasangan Dian-Samsujin yang menghilang seperti jin itu muncul di Cirebon, kontrak rumah. Ternyata benar, bahkan sudah punya anak usia 2 bulan. Polisi segera membekuk keduanya, tapi karena alasan kemanusiaan Dian tidak ikut ditahan.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT