BEKASI - Cara persuasif lebih dikedepankan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi dalam menangani virus corona atau Covid-19. Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi pun membantah pihaknya cuek. Menurutnya sebuah tindakan merupakan jalan terakhir pola penanganan.
Dirinya menyebut lebih memilih pendekatan persuasif serta kesadaran sendiri dalam penanganan corona. "Kami persuasif, tindakan itu jalan terakhir. Bangun kesadaran sendiri dari masyarakat itu yang penting dalam menjalankan protokol kesehatan," kata Rahmat, di Bekasi, Minggu (23/8/2020).
Rahmat menerangkan menumbuhkan kesadaran masyarakat tidak perlu langsung menggunakan cara represif. Cara persuasif lebih diutamakan agar kebiasaan dalam menerapkan protokol kesehatan bisa tertanam di masyarakat.
"Saya kan orientasinya kepada persuasif lebih kepada mengimbau, lebih kepada menyediakan mempersiapkan sarana dan prasana kesehatan dengan baik," terang dia.
Baca juga: Wali Kota Bekasi Tolak Denda Warga Tak Pakai masker: Nyari Duit Rp150 Ribu Sekarang Susah
Seperti halnya penerapan denda bagi warga yang tidak menggunakan masker. Rahmat menyebut denda menjadi jalan terakhir. Penerapan denda dalam situasi seperti ini tidak tepat. Sebab, kondisi ekonomi masyarakat tengah tidak baik.
"Oke, lebih pro mana, uang mendenda terus masuk kas daerah. Sekarang nyari duit Rp150 ribu susah bukan main. kami harus mempertimbangkan psikologis sosialnya," ungkapnya.
Terakhir, Rahmat mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Mulai memakai masker, cuci tangan dan menjaga jarak. (yahya/ys)