JAKARTA - Rencana Pemprov DKI menerapkan ganjil genap (gage) terhadap motor pribadi menuai reaksi pengemudi kendaraan tersebut.
Kebanyakan dari mereka menilai kebijakan tersebut belum layak diterapkan. Mengingat belum memadainya sarana transportasi yang nyaman dan aman bagi warga. Terlebih saat ini di masa pandemi Covid-19.
"Di satu sisi pemerintah menerapkan jaga jarak namun di sisi lain warga di arahkan untuk berjubel di angkutan umum. Nggak bahaya tertular Covid-19?" ujar Ryan seorang pengendara motor saat ditemui, Jumat (21/8/2020).
Ia pun bertanya bukankah hal tersebut malah akan berpotensi penularan Covid-19. Sedangkan berbeda dengan mengendarai motor yang seorang diri.
Penolakan rencana kebijakan gage terhadap motor pribadi juga dilontarkan Mahendra, pengendara motor lainnya. "Nggak setuju (ganjil genap untuk sepeda motor). Karena transportasi publiknya belum memadai. Terutama jaringannya yang belum luas," ucapnya.
Mahendra pun, meminta agar Pemprov DKI Jakarta untuk membatalkan rencana Gage sepeda motor. Pria asal Ciledug, Tangerang tersebut setiap harinya bekerja sebagai karyawan swasta dengan area pekerjaan di Jakarta Utara. Mengendarai motor dari Ciledug, dieinya bakal menemui beberapa ruas jalan yang terkena penerapan ganjil genap. (deny/ruh)