Angin Segar Bagi Nakes DKI, Dana Insentif Corona Cair Pekan Depan

Kamis 20 Agu 2020, 12:13 WIB
Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Edi Sumantri (Yono/dok)

Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Edi Sumantri (Yono/dok)

JAKARTA - Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Edi Sumantri membeberkan, terkait insentif tenaga kesehatan (Nakes) RSUD Koja, Jakarta Utara, dan RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan, yang menangani pasien Covid-19 akan segera cair.

Insentif tenaga kerja kesehatan (Nakes) yang belum dibayarkan selama 5 bulan, dipastikan dapat cair hari Senin (24/8/2020).

Edi juga mengatakan, terkait dana insentif tersebut adalah tanggungjawab dari Pemerintah Pusat.

"Terkait Insentif untuk tenaga kesehatan (RSUD Koja dan RSUD Pasar Minggu) anggaran bersumber dari Pemerintah Pusat,"  ucap Edi saat dihubungi Poskota, Kamis (20/8/2020).

Edi memaparkan, rencananya Pemerintah Provinsi DKI (Pemprov DKI) akan menerima dana insentif untuk tenaga kesehatan tersebut sebesar Rp 92,9 Miliar. Namun hingga saat ini Pemprov DKI baru menerima dana sebesar Rp 56,2 Miliar.

"Saat ini yg baru di transfer oleh Pemerintah Pusat dan masuk Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) sebesar Rp 56,2 Miliar," sambungnya.

Dikatakan, selanjutnya Pemprov DKI telah melakukan pergeseran anggaran berupa penambahan Pagu Anggaran (alokasi anggaran yang ditetapkan untuk mendanai belanja)
pada Dinas Kesehatan DKI, dan pelaksanaan proses input ke dalam Dokumen Penggunaan Anggaran (DPA) Dinas Kesehatan DKI.

Edi menuturkan, selanjutnya penerbitan SPD (surat penyediaan dana) oleh BPKD DKI, yang diteruskan ke Dinas Kesehatan DKI, untuk kemudian diterbitkan SPP (Surat Permintaan Pembayaran), dan SPM (Surat Perintah Membayar).

"Walaupun Kamis (20/8) dan Jumat (21/8) libur,  kami tetap masuk memproses dokumen administrasi tersebut. Maka Insya Allah, Senen tanggal 24 Agustus sudah dapat dicairkan," pungkasnya.

Untuk diketahui, Para petugas medis di RSUD Koja dan RSUD Pasar Minggu, belum menerima insentif untuk penanganan Covid-19 sejak awal pandemi terjadi pada Maret 2020. (yono/tha)

Berita Terkait

News Update