JAKARTA - Ekonom Rizal Ramli mengatakan pihaknya mampu menyelamatkan perekonomian Indonesia akibat pandemi Covid-19 dalam kurun waktu hanya setahun.
Rizal menerangkan, perekonomian di daerah, khususnya luar Pulau Jawa, bergeliat pada saat krisis 1998. Pengusaha lokal masih bisa mengekspor cokelat dan vanili.
“Secara ekonomi, ini seperti krisis ’98 plus, plus, plus. Sebab ’98, yang terpukul yang besar-besar. Di daerah-daerah pada saat rupiah jatuh dari Rp 3 ribu ke Rp 15 ribu, di daerah ramai ekspor cokelat, vanili,” ucap Rizal saat menerima 9 pensiunan TNI AD di kantornya, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (19/8/2020).
Dalam kesempatan itu Rizal Ramli menegaskan, Indonesia cukup kaya raya, jadi tidak layak mengalami krisis ekonomi saat ini. Nilai tukar rupiah anjlok dan Indonesia tidak mencatat peningkatan ekspor.
“Indonesia kaya raya. Tidak layak untuk mengalami krisis. Karena penanganan yang amatiran, dengan kelemahan kepemimpinan dan visi, bisa-bisa krisis ini akan lama lagi. Bisa satu setengah tahun. Saya yakin rakyat tidak siap,” ucapp Rizal.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Meno Ekuin) era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini mengingatkan pemerintah agar melakukan perubahan untuk menyelamatkan Indonesia dari kemerosotan ekonomi.
Indonesia, kata Rizal Ramli, tidak memiliki pemimpin dengan kapasitas mengatasi krisis ekonomi saat ini. Nilai tukar rupiah anjlok dan Indonesia tidak mencatat peningkatan ekspor.
"Dengan cara penanganan yang amatiran, dengan kelemahan kepemimpinan dan visi, bisa-bisa krisis ini akan lama lagi. Bisa satu setengah tahun. Saya yakin rakyat tidak siap," kata Rizal Ramli.
Paling tidak kata, RR, sapaan akrabnya, BPJS Kesehatan tidak boleh naik. "Selain itu, kuota untuk pelajar pun digratiskan. Yang paling penting, kita bisa gratis kan pelajar SD sampai kuliah gratis. Karena itu tadi, Indonesia kaya raya,' ucapnya. (rizal/win)
.jpeg)
.jpg)
.jpeg)
