Kondangan Gaya Covid-19

Rabu 19 Agu 2020, 10:35 WIB

PADA zaman now ini memang kehidupan manusia lagi diombang-ambing. Misalnya jika salat barsama, safnya harus lurus dan rapat. Tapi di zaman covid, nggak bisa tuh. Saf boleh lurus, tapi nggak boleh rapat, jadi harus renggang berjarak kira-kira 1 meter. #Jaga jarak, bung!

Bersalaman juga nggak boleh bersentuhan apalagi sampai kencang, rapat dan digoyang-goyang pula. Nggak boleh tuh, harus jarak jauh. Makan juga nggak boleh berdekatan, harus jaga jarak. Semuanya jaga jarak, dan jaga jarak. Nggak boleh nawar.

Nah, ini kisah yang terjadi di zaman pandemi, ketika warga menghadiri resepsi pernikahan. Tahu kan bagaimana panjangnya orang mengantre makanan dan bersalaman dengan kedua mempelai dan keluarganya. Bisa panjang banget dan berdesakan!

Lalu bagaimana jika sebegitu banyaknya undangan harus jaga jarak? Nggak usah bingung, bisa saja dilakukan  dengan tidak padat. Pertama, tuan rumah mengundang tamunya jangan banyak-banyak. Kalau biasanya 500 sampai 1.000, ya nahan dirilah, 50 orang saja, misalnya? Kan di samping nggak boleh padat, bisa ngirit bujet. Iya apa iya? Kemudian untuk hidangan bisa berbentuk nasi boks yang dibagikan satu persatu.

Memang panitia jadi kerja keras sedikitlah, untuk mengatur dan memberikan makanan. Tentu saja dilakukan setelah udangan mengantre pula untuk memberikan selamat pada kedua mempelai. Jangan lupa, ini juga dilakukan dengan protokol kesehatan; #jaga jarak!

Tapi, kemudian yang jadi pertanyaaan adalah, kapan silaturahminya, ya?  Karena para undangn satu persatu setelah menerima satu nasi boks, mereka harus cepat-cepat hengkang dari gedung pertemuan, setelah menerima nasih boks.

Ya, nggak boleh lama-lamalah, berdiri di ruangan nanti bisa saling menularkan penyakit. Nggak usah protes juga yang rumahnya jauh karena nasinya bisa dingin? Ah, covid nih aya-aya wae! (massoes)

News Update