Kades Boking "Ayam Kampus" Setiap Dana Desa Sudah Cair

Rabu 19 Agu 2020, 09:48 WIB

DANA Desa itu tujuanya untuk membangun infrastruktur desa, tapi oleh oknum Kades di Makasar, justru dimanfaatkan untuk boking “ayam kampus”. Pengakuan ini muncul dari seorang “ayam” dari PTS Makasar. Sayangnya siapa nama asli Pak Kades itu, Maya (20), enggan menyebutkan kecuali menyebut nama Pakde.

Bahwa mahasiswi cantik membiayai kuliahnya paka dana jasa esek-esek, sudah lama terdengar, namanya disebut “ayam kampus”. Kenapa mereka melakukan itu? Karena mereka ingin mengubah nasib lewat pendidikan tinggi, tetapi dana terbatas untuk mewujudkan impiannya. Maka ketika orang bijak mengatakan harus mampu mengoptimalkan kelebihan dirinya, karena miliknya hanya kecantikan, maka itu pula yang digunakan.

Maya sudah duduk di semester lima di kampusnya. Awal-awalnya masuk PT tersebut dia kerepotan membayar uang kuliah dan uang pangkalnya. Lalu kemudian ada teman yang memberikan solusi, agar memanfaatkan kelebihan dalam dirinya. “Apa kelebihan saya?” tanya Maya pada sahabat.

“Kamu kan cantik, kenapa nggak kamu jajakan saja sendiri tubuhmu itu. Pasti laku keras. Maaf lho ya….,” kata sang motivator geblek itu. Sebetulnya tersinggung sekali Maya oleh ucapan temannya itu. Bagaimana mungkin, seorang motivator kok malah mengajak orang untuk menjadi orang rusak.

Tapi setelah dipikir-pikir, dengan rujukan setan dan iblis, kok masuk akal juga. Maka melalui aplikasi MiChat Maya benar-benar menjajakan dirinya. Ee ternyata betul. Melihat penampilannya yang cantik dan seronok, langsung banyak peminatnya. Maka mulailah dia menjadi “ayam kampus”, yang siap dikawini ayam jago dari mana saja, tapi pantang jika sampai bertelur.

Bayarannya memang lumayan. Sekali boking tertutup sudah biaya kuliah satu semester. Maka pelanggannya tak hanya dari kota Makasar, tapi juga dari daerah lain. Tapi Maya juga selektip, tak semua order ditarik. Dia menyadari harus menjaga diri agar tetap energik. Jika terlalu sering melayani pelanggan, bisa gempor itu barang!

Sebagaimana kata Maya, ada pelanggannya yang unik,namanya dipanggil Pakde. Dia seorang Kepala Desa. Tapi dia datang tidak tiap minggu atau bulan, tapi setahun sekali. Rupanya dia menunggu Dana Desa cair dulu. Begitu cair langsung dia boking Maya selama 3 hari nonstop. Pokoknya digeber terus, tiga kali sehari sesendok makan.

Dana Desa bukan membangun asmara. (tribun kaltim/gunarso ts)

Berita Terkait
News Update