ADVERTISEMENT

Bila Dana BOS Bikin Ngiler Oknum Kejaksaan dan LSM

Rabu, 19 Agustus 2020 10:27 WIB

Share
Bila Dana BOS Bikin Ngiler Oknum Kejaksaan dan LSM

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKSA nakal dari tahun ke tahun tetap ada, dengan jumlah yang mengalami pasang surut. Tahun 2020 ini, setelah Jaksa Pinangki, kini ditangkap lagi 3 oknum Jaksa di Riau, karena memeras 64 Kepsek SMP lewat dana BOS. Kok jadi tiru-tiru oknm LSM sih?

Ada pemeo dalam masyarakat, bahwa Jaksa itu kepanjangan dari menginjak dan memaksa. Istilah plesetan itu sampai muncul, karena seringnya oknum Jaksa bermain dengan pasal-pasal KUHP. Kita masih ingat dulu ada Jaksa Urip Tri Gunawan yang divonis 20 tahun penjara (2008), karena kasus suap BLBI.

Makin ke sini, misalnya sejak 2011 jumlah Jaksa nakal terus meningkat populasinya. Bila tahun 2011 tercatat 233 orang, tahun 2012 turun jadi 188. Tapi tahun 2013 turun tinggal 98 orang, tahun 2014 berjumlah 95 orang, 2015 sebanyak 60 orang, tahun 2016 tercata 93 orang, 2017 sebanyak 207 orang, 2018 200 orang, dan 2019 sebanyak 174.

Berapa sih jumlah jaksa seluruh Indonesia? Jika para Jaksa nakal itu ditindak secara keras, bisa habis dong. Untungnya tak semuanya dihabisi (dipecat), karena tindakan atau sanksi merujuk pada tingkat kenakalannya. Maka selain yang dipecat, banyak pula yang hanya kena sanksi ringan, kehilangan jabatan atau dapat peringatan
keras.

Sebagaimana hakim dan polisi, Jaksa juga manusia biasa yang doyan nasi dan pangsit, pasti banyak juga ijo mata jika melihat tumpukan duit. Jangankan Jaksa, Bolot pun yang budegnya minta ampun, asal soal duit langsung denger dia. Maka jika masih banyak oknum Jaksa nakal, terpaksa harus dimaklumi.

Baru saja ada oknum Jaksa Pinangki dari Kejaksaan Agung jadi tersangka gara-gara terseret kasus Joko Tjandra. Dan kemarin, polisi Riau menangkap tiga oknum Jaksa termasuk Kajari di Indragiri Hulu, gara-gara memeras 64 Kepsek penerima dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Mereka dimintai Rp 10 juta sampai Rp 15 juta. Tak
tahan dengan semua itu 64 Kepsek itu terpaksa pilih mundur.

Biasanya yang rajin memeras lewat dana BOS itu oknum-oknum LSM. Tapi kenapa oknum Jaksa kok ikut-ikutan? Apa tidak malu melihat nasib para pendahulunya yang nakal dan jumlahnya sangat ombyokan itu? Lagi-lagi duit memang bikin orang lupa segalanya. (gunarso ts)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT