ADVERTISEMENT

"Anak Gunung" Wajib Tahu! Kemenparekraf Dorong Pendaki Terapkan Protokol Kesehatan Berbasis CHSE

Rabu, 19 Agustus 2020 21:15 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong para pelaku wisata dan penggemar pendakian gunung untuk menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability).

Hal tersebut disosialisasikan dalam Simulasi Penerapan Protokol Kesehatan berbasis CHSE di Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat, 15-17 Agustus 2020.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf, Rizki Handayani mengatakan protokol kesehatan berbasis CHSE memiliki peranan penting untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata, terutama di bidang aktivitas wisata minat khusus.

"Protokol kesehatan berbasis CHSE berperan penting untuk meningkatkan kepercayaan wisatawan di masa adaptasi kebiasaan baru. Dengan meningkatnya kepercayaan wisatawan, maka sektor pariwisata bidang aktivitas minat khusus bisa bangkit kembali," ujar Rizki Handayani, Rabu (19/8/2020).

Dalam sosialisasi ini, Kemenparekraf menggandeng keikutsertaan influencer, rumah produksi film atau production house, dan media. Menurut Rizki, ketiga pihak ini punya peranan penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE.

"KOL (Key Opinion Leaders) media nasional, dan production house berperan dalam memviralkan #HikingPapandayan serta mengedukasi para followers-nya mengenai pelaksanaan CHSE. Khususnya di destinasi wisata pendakian gunung," katanya.

Adapun influencer yang dihadirkan dalam simulasi ini adalah artis Adinda Thomas dan pegiat Zero Waste Adventure, Siska Nirmala.

Bantuan Tas dan Topi

Selain mengadakan simulasi penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE, Kemenparekraf juga memberikan bantuan berupa sepatu pendakian, jas hujan, tas ransel, serta topi rimba kepada 380 anggota Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI). APGI merupakan komunitas pendakian dari perguruan tinggi dan masyarakat sekitar destinasi pendakian gunung di seluruh Indonesia.

Rizki mengungkapkan bantuan ini merupakan bentuk komitmen Kemenparekraf untuk membantu sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sekaligus memberdayakan pelaku UMKM. Produk dan barang yang disumbangkan tersebut merupakan produk buatan dalam negeri dari berbagai daerah. (mia/ys)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT