BEGITU kata Bung Karno. Kita nggak boleh melupakan sejarah. Sejarah apa saja. Tentu saja sejarah yang menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Katakan, sejarah perjuangan bangsa yang melahirkan kemerdekaan Negara Republik Indonesia.
Perjuangan bangsa dari segala lapisan, tanpa lelah, mengorbankan apa saja, tenaga, keringat, air mata dan darah. Para pejuang itu, tak menghitung-hitung untung rugi, tanpa pamrih. Maka hasilnya pun luar biasa, bisa dinikmati anak cucu sepanjang masa. Itulah yang disebut sejarah.
Ada sejarah yang lebih sempit, yakni tentang kehidupan pribadi manusia. Misalnya, waktu kecil hidup susah, yapi besar enak, kaya raya. Jadi pejabat, korup ditangkap KPK.
Seseorang yang punya ide cemerlang. BIsa bikin robot yang bisa terbang ke bulan? Siapa takut? Ada yang mampu buat makanan riugan, yang tadinya dilecehkan jadi ngetop karena dilolah dengan bagus dan enak. Singkong, digoreng, direbus, selain kripik singkong asin, manis dan pedas, kini jadi singkong Thailand.
Singkong derajatnya naik. Daunnya bisa dijadikan sayur, lalapan, enak luar biasa. Batangnya dilempar, nancap tumbuh berkembang berbuah. Ini yang disebut tongkat dan kayu jadi tanaman, kata Koes Plus!
Singkong memang sejak dulu dijadikan gaplek, sebagai makanan utama, diolah jadi makanan lezat. Kalau dulu hanya campur garam dan kelapa parut, sekarang bisa diolah pakai coklat, keju dll. Wuah, enaknyo. Ini juga sejarah!
Kembali ke sejarah, kalau ada yang coba-coba mau mengubah dasar dasar dan palsafah Negara, langkahi dulu mayat rakyat! Nah lho? (massoes)