Beberapa pihak pun telah menyatakan diri ikut berpartisipasi pada program ini, seperti penjamin permodalan pupuk dari perbankan BUMN, setelah sebelumnya hanya disupport distributor resmi Perusahaan, hingga penyediaan jasa asuransi bagi petani untuk meminimalisasi risiko gagal panen. Seluruh pembiayaan dibantu mulai awal, dengan pembayaran petani saat masa panen. “Artinya, modal di awal maupun premi asuransi tak perlu dipusingkan lagi oleh petani, karena ditanggung pihak yang mensupport dan baru dibayar saat panen,” lanjut Hilmi.
Seiring keberhasilan pada pilot project di Kecamatan Rambipuji di atas lahan 2 hektare dengan total produksi 10,7 ton/Ha atau naik 3,7 ton dari sebelumnya 7 ton/Ha, program PKPT tahap dua rencananya masih dilaksanakan Pupuk Kaltim di Kabupaten Jember. Saat ini sudah lebih dari 100 petani dari berbagai Kecamatan yang tergabung dalam kelompok tani mendaftarkan diri menjadi peserta program PKPT. “Rencananya program ini juga akan dilaksanakan di seluruh wilayah distribusi Pupuk Kaltim, sehingga petani bisa lebih produktif dalam mendukung ketahanan pangan. Pendaftaran dibuka melalui kantor perwakilan Pupuk Kaltim atau melalui Distribtor Pupuk Kaltim di masing-masing daerah,” terang Hilmi. Syaratnya mudah, bersedia bekerja keras menggarap lahan, gunakan bibit yang bagus, gunakan pupuk non subsidi Pupuk Kaltim dan ikuti arahan PPL,” pungkas Hilmi.(*/tri)