ADVERTISEMENT

Tak Boleh Masuk, Masyarakat Yang Ingin Upacara Gigit Jari

Senin, 17 Agustus 2020 19:40 WIB

Share
Tak Boleh Masuk, Masyarakat Yang Ingin Upacara Gigit Jari

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Kandas sudah keinginan sejumlah masyarakat yang datang ke Istana Merdeka pagi ini. Pasalnya, penyelenggaraan upacara peringatan detik-detik proklamasi tahun ini membatasi peserta yang hadir secara langsung.

Upacara yang digelar di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8) harus digelar dengan jumlah peserta upacara yang tidak lebih dari 20 orang.

Salah satu masyarakat yang harus patah pucuk di depan pintu gerbang Istana adalah Kakak Beradik Nia (44) dan Arlen (41) dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Keduanya mengaku datang menumpang angkutan umum sejak pagi dari Kalideres, Jakarta Barat, untuk menghadiri upacara tahunan itu.

"Datang dari pagi, tapi sampai gerbang tidak boleh masuk sama polisi. Katanya ada pembatasan peserta upacara, " ujar Nia saat ditemui di Halte TransJakarta Monas, Senin, (17/08).

Sambil menjinjing tas besar, Arlen bahkan sudah menyiapkan pakaian adat kebanggaan kampung halamannya dari Kupang.

"Kami sudah siap pakai pakaian adat, biar sama seperti Pak Jokowi. Bangga sekali kami melihat Pak Presiden pakai pakaian adat Timor Tengah Selatan di NTT, " ungkap Arlen dengan sumringah.

Arlen mengaku, keduanya rutin hadir dalam Upacara Kemerdekaan setiap tahunnya sejak 2013.

"Dari tahun 2013, baru kali ini nggak boleh masuk. Tapi nggak apa-apa, kecewa sedikit. Kami mengerti karena ini untuk kebaikan bersama. Semoga tahun depan bisa normal, " ujar Arlen.

Pihak panitia memang telah menghimbau agar tamu undangan dan masyarakat  menyaksikan upacara secara virtual. (Mita/tha)

ADVERTISEMENT

Reporter: Trias Haprimita
Editor: Trias Haprimita
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT