JAKARTA - Prof dr Akmal Taher, Ahli Bedah sekaligus Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19, merespon positif temuan obat Covid-19 dari Unair tersebut.
"Bila klaim menyembuhkan pasien Covid-19 hingga lebih dari 90 persen itu terbukti benar, tentu ini adalah kabar bagus, luar biasa." Pungkasnya saat dihubungi, Sabtu (15/08).
Meski begitu, menurut mantan Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kemenkes ini, temuan tersebut masih perlu dilihat terlebih dahulu, diperuntukkan untuk pasien Covid-19 katergori apakah obat tersebut.
"Covid-19 itu ada yang ringan, menengah, dan berat. Nah, yang terbukti 90 persen itu untuk kategori yang mana. Nanti kita lihat," pungkasnya.
Ia menyatakan, memang dalam penemuan suatu obat harus melewati berbagai tahap uji klinis 1, 2, dan 3, hingga akhirnya dapat diedarkan pada msyarakat.
"Bila penelitian Unair telah selesai sampai tahap 3, maka selanjutnya tinggal dipresentasikan dan dibuktikan kepada BPOM. Biar BPOM yang menentukan lolos atau tidak, mereka memiliki tim ahli untuk itu, " jelasnya.
"Namun, pertama harus mendapatkan registrasi obat dahulu, baru izin produksi. Masih cukup panjang, " lanjut dia.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komite Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang juga Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Andika Perkasa, mengatakan obat penawar Covid-19 yang uji klinis tahap ketiga telah diselesaikan oleh Unair tinggal menunggu izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, Sabtu (15/08), siang.
Universitas Airlangga bekerja sama dengan TNI AD, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Polri untuk menyelesaikan penelitian obat baru untuk pasien Covid-19 yang dirawat tanpa ventilator di rumah sakit berupa hasil kombinasi dari tiga jenis obat. (ma/win)