Film 'Midnight Runners’ Undang Kontroversi, Tapi Terlaris di Korea

Sabtu 15 Agu 2020, 20:12 WIB
Film aksi 'Midnight Runners' dari Korea Selatan.

Film aksi 'Midnight Runners' dari Korea Selatan.

KOREA - Film aksi 'Midnight Runners' tercatat sebagai salah satu film tersukses di Korea. Namun film ini sempat menuai protes.

Aksi dua polisi muda menggagalkan aksi penculikan dalam 'Midnight Runners' dinilai rasis terhadap warga China-Korea.

Film tersebut menjadi box office di Korea Selatan tahun 2017 lalu. Dalam sekejap, film 'Midnight Runners' mampu meraup 5 juta penonton. Film yang dibintangi Park Seo-Joon dan Kang Ha-neul ini menuai reaksi keras diklaim melanggengkan stereotip rasial yang negatif.

Mereka melakukan protes di Stasiun Daerim yang berada di Distrik Guro. Mereka terang-terangan menyuarakan penangguhan film tersebut di bioskop.

"Film ini secara berlebihan mencoreng orang Tionghoa Korea dan menggambarkan lingkungan Daerim sebagai sarang kejahatan, menggagalkan upaya 700.000 rekan senegaranya Tionghoa Korea dan masyarakat Korea Selatan untuk hidup berdampingan dan mengubah citra komunitas sebagai komunitas yang aman," bunyi salah satu protes tersebut.

Aktivis yang kontra dengan film film 'Midnight Runners'  ini mencela penggambaran film yang menampilkan kawasan Daerim sebagai kawasan berbahaya dan rentan dengan kekerasan.

"Meski perusahaan produksi film dan sutradaranya mengatakan itu tidak berdasarkan kisah nyata, tidak ada yang menyebutkan bahwa film itu fiksi dan saya merasa diabaikan," ujar seorang aktivis seperti dilansir KoreaBiz, Sabtu (15/8/2020).

'Midnight Runners' menceritakan dua trainee polisi muda yang menyaksikan sekelompok orang Tionghoa keturunan Korea, yang secara luas dikenal sebagai 'Joseonjok'. Yakni sebuah istilah yang banyak dianggap memiliki konotasi negatif dalam masyarakat Korea Selatan.

Mereka diceritakan melakukan tindakan kriminal berbahaya yang mengancam keselamatan anak-anak muda.

Penjahat-penjahat tersebut dikisahkan menculik anak-anak yang melarikan diri untuk perdagangan organ ilegal.

Film film 'Midnight Runners'  ini menggambarkan Distrik Daerim sebagai lingkungan yang penuh kejahatan dan polisi tak punya upaya untuk mengendalikan kejahatan yang ada. (mia/win)

News Update