ADVERTISEMENT

Ini Kronologi Penangkapan Pembunuh Pengusaha Roti WN Taiwan

Kamis, 13 Agustus 2020 07:45 WIB

Share
Ini Kronologi Penangkapan Pembunuh Pengusaha Roti WN Taiwan

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA –  Pengusaha pabrik roti "Famansa Cake" warga negara (WN) Taiwan Hsu Ming Hu, 52 tewas dibantai pembunuhan bayaran yang didalangi sekretaris pribadi korban, Sari Sadewa (SS). 

Tersangka SS menyewa 8 pembunuh bayaran dengan tarif Rp 250 juta. Korban dibunuh dirumahnya di Cluster Carribean G9 Kota Deltamas Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat, lalu mayatnya dibuang di daerah Subang.

Dari hasil penyelidikan, Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya kemudian meringkus empat tersangka yaitu otak pembunuhan, SS, dan tiga pembunuh bayaran  FI alias FT (30), AF (31) dan SY (38).

Sedangkan lima rekan pembunuh bayaran yang masih buron adalah S alias A alias J, R, MS alias Y, AR dan EJ. Kepada para tersangka polisi menjerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan hukuman mati.

Berikut kronologi penyelidikan dan penangkapan para tersangka pembunuh pengusaha roti oleh Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya:

Setelah menerima adanya laporan kasus pembunuhan Tim Opsnal Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya dipimpin Kasubdit Resmob Kompol Handik Zusen melakukan penyelidikan dan penyidikan guna mengumpulkan informasi serta alat bukti untuk mengungkap kasus tersebut dan menemukan para tersangka.

Petugas lalu melakukan langkah-langkah penyelidikan dan penyidikan sebagai berikut. Melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi sebanyak 18 orang saksi. Mengidentifikasi TKP di Cluster Cariebean G.9, Kota Delta Mas Desa Sukamahi, Kec. Cikarang Pusat, Kab. Bekasi, Prov. Jawa Barat.

Kemudian melakukan otopsi jenazah yang dilakukan dr. Nadi Nur Rochman, Dokter Spesialis Forensik di RS Bhayangkara Indramayu, Losarang, Kab. Indramayu, Prov. Jawa Barat yang tertuang pada VeR/135/VII/2020/Dokpol, tanggal 27 Juli 2020.

Hasil otopsi jenazah korban sudah membusuk, perkiraan usia 38 tahun sampai 47 tahun. Terdapat tanda-tanda trauma tajam berupa luka terbuka pada dinding dada, dinding perut, bilik kiri jantung, hati dan lambung yang dapat mengakibatkan pendarahan dalam jumlah banyak dan mengakibatkan kematian.

Kemudian terdapat tanda-tanda trauma tajam berupa luka terbuka pada jari tengah, jari manis, jari kelingking, dan telapak tangan kanan. Dan telah melakukan pemeriksaan Sidik Jari korban di Subang, Jawa Barat oleh Tim INAFIS Polda Metro Jaya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Tri Haryanti
Editor: Yulian Saputra
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT