ADVERTISEMENT

Adaptasi Baru, Madrasah dan Pesantren Harus Berdamai dengan Covid-19

Rabu, 12 Agustus 2020 20:48 WIB

Share
Adaptasi Baru, Madrasah dan Pesantren Harus Berdamai dengan Covid-19

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi menyatakan semua lembaga pendidikan harus beradaptasi dan berdamai dengan Pandemi Covid-19.

"Langkah ini menjadi keputusan terbaik, karena masih pandemic covid dan belum tahu sampai kapan akahir berkahir," kata Zainut  Tauhid ketika berkunjung ke Madrasah Tsnawiyah (MTs) Negeri 1 Semarang, di Jalan Fatmawati Ketileng Semarang, Rabu (12/8/2020)

Wamenag menandaskan di tengah adaptasi kebiasaan baru ini, pendidikan madrasah dan pesantren pun dituntut untuk mampu berkreasi dan produktif agar tidak tertinggal oleh dinamika keadaan yang berjalan serba cepat.

Dalam dalam kunjungannya, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaaan (KSKK) Kemenag Pusat Dr Umar, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah Dr Musta’in Ahmad, Kepala Kantor Kemenag Kota Semarang Drs Muhdi M.Ag beserta jajaran pejabat Kemenag lainnya.

Zainut Tauhid juga berharap agar madrasah dan pesantren memiliki optimisme tinggi dan produktif dalam menjalani proses pengajaran. Optimisme dan semangat berproduktiv agar dijadikan kiat untuk mencari keberkahan dari musibah Covid - 19.

“Kita harus mampu mengambil manfaat dari musibah Covid-19 dengan menciptakan inovasi dan kreativitas baru. Salah satu bentuk manfaat yang dapat kita petik dari Covid-19 adalah percepatan migrasi pembelajaran dari sistem konvensional ke digital sebagai jawaban yang tepat,” tegasnya.

Ditegaskan, pembelajaran secara virtual dan alternatif tatap muka saat ini dinilai sebagai proses inovasi, agar pembelajaran tidak berhenti.
“Semua juga tidak ada yang dapat meramal hingga kapan pandemi Covid-19 akan berakhir,” tegas Waketum MUI Pusat ini.

Inovasi virtual, lanjut Zainut Tauhid , juga mewabah di tengah masyarakat. Pengajian emak-emak pun marak memakai zoom. Tukang sayur juga menawarkan dagangan dengan online. Para ustadz marak mengisi pengajian dengan virtual. Semua elemen masyarakat dipaksa harus beradaptasi dengan kenormalan baru, kalau tidak ingin ketinggalan.

Selain mengunjungi madrasah MTs Negeri Semarang dan MAN 1 Kendal, Wamemag juga mengunjungi beberapa pondok pesantren antara lain Ponpes As-Salaf Bulakamba Brebes, Ponpes Al Anwar Pagiyanten Tegal, Al Hikmah I dan II Benda Sirampog, Bumiayu, Brebes.

"Pemerintah memberikan perhatian sungguh-sungguh terhadap pondok pesantren dengan memberikan anggaran  Rp 2,599 triliun untuk membantu pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan Islam di masa pandemi Covid-19 melalui program Bantuan Operasional Pesantren atau BOP.  (johara/ruh)

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Guruh Nara Persada
Editor: Guruh Nara Persada
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT