Para Pelajar Antusias Manfaatkan Wifi Gratis di Aula Kantor Desa Simpangan, Cikarang

Selasa 11 Agu 2020, 16:35 WIB
Para siswa dan siswi manfaatkan WiFi gratis mengikuti belajar daring di Aula Desa Simpangan, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi

Para siswa dan siswi manfaatkan WiFi gratis mengikuti belajar daring di Aula Desa Simpangan, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi

BEKASI - Kuota internet menjadi salah satu hal penting dalam penerapan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang diterapkan di sebagian besar sekolah di wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dan kerap dikeluhkan para orang tua murid. Namun tidak demikian para siswa-siswi di di Desa Simpangan, Kecamatan Cikarang Utara yang dapat memenfaatkan wiFi gratis yang diperuntukan bagi mereka.

Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak dan menggunakan masker, siswa dan siswi pun berdatangan untuk mengikuti PJJ di auala kantor Desa Simpangan. Dibantu dengan para aparatur desa, kegiatan PJJ pun dapat berjalan dengan lancar. Sekretaris Desa Simpangan, Cecep Sholahudin mengatakan adanya WiFi gratis ini diperuntukan bagi para orang tua siswa yang tidak mampu di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini.

Selain karena WiFi gratis, pihaknya juga meminjamkan hanphone kepada para siswa untuk mempermudah proses belahar secara dari jaringan (daring). "Kami mendapat bantuan wifi gratis dari Bupati dan Kominfo. Ini solusi terbaik buat warga kami karena di tengah pandemi anak-anak sekolah SD, SLTP, SLTA program belajarnya daring," ungkap Encep yang turut mendampingi proses PJJ di aula desa.

"Kalau orang tua yang mampu untuk beli kuota internet, silakan di rumah. Kalau tidak mampu dapat manfaatkan wifi gratis di aula desa. Terus kalau ada siswa atau siswi yang tidak memiliki handphone untuk belajar daring, kami juga meminjamkan milik para aparatur desa, meskipun dengan jumlah yang terbatas," lanjutnya.

Para siswa dan siswi yang mengikuti proses belajar di aula kantor Desa Simpangan pun, terlihat sangat antusias. Melihat antusiasme yang tinggi tersebut, pihak desa berencana memanggil guru masing-masing sekolah setempat untuk mengatur jadwal agar para siswa tidak berdesak-desakan di aula desa. "Harapan kami, ke depannya proses belajar di aula desa, bisa lebih  terencana demi menghindari kerumunan orang di masa pandemi saat ini," tuntas Cecep. (junius/fs)


 

 
 
Berita Terkait
News Update