Mahfud MD: NKRI Hadapi Tantangan Teritori Ideologi

Selasa 11 Agu 2020, 08:55 WIB
Menko Polhukam, Mahfud MD melantik dua Deputi dan satu Staf Ahli di Kemenkopolhukam, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. (humas kemenko polhukam)

Menko Polhukam, Mahfud MD melantik dua Deputi dan satu Staf Ahli di Kemenkopolhukam, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. (humas kemenko polhukam)

JAKARTA - Negara Kesatuan Republik Indonesia saat ini menghadapi tantangan kewilayahan atau tantangan teritori dan tantangan ideologi tandingan, di antaranya liberalisme, komunisme dan radikalisme. Demikian ditegaskan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan,  Mahfud MD, saat melantik Staf Ahli Kemenko Polhukam Bidang Ideologi dan Konstitusi  Brigjen Pol. Agung Makbul.

"Hal itulah yang  sekarang sedang menjadi tantangan kita,” tegas Mahfud dalam acara pelantikan di Jakarta, Senin (10/8/2020).  Agung Makbul mengisi  posisi yang sebelumnya ditempati  Irjen Pol Widiyanto Poesoko, yang juga Sekretaris Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar.

Sebelum menjabat Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi, Agung bertugas sebagai Kepala Biro Penyusunan dan Penyuluhan Hukum  Divisi Hukum Mabes Polri. Menko Polhukam percaya Agung akan dapat memberikan rekomendasi terkait dengan peran ideologi  pancasila dalam perkembangan konstitusi dan sistem hukum di Indonesia.

Selain melantik seorang Staf Ahli, Mahfud juga melantik dua pejabat teras di Kemenko Polhukam. Kedua pejabat yang dilantik ialah Sugeng Purnomo dan Brigjen Pol. Armed Wijaya. Sugeng Purnomo dilantik sebagai Deputi Bidang Koordinasi Hukum dan Hak Asasi Manusia, sedangkan  Brigjen Pol. Armed Wijaya sebagai Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat.

Mahfud meminta pejabat yang baru dilantik  dapat mengambil peran mensinergikan institusi penegak hukum, baik dari kejaksaan, kepolisian, maupun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut Menteri Mahfud, penangkapan buron kasus pengalihan hak atau cessie bank Bali Djoko Tjandra, merupakan momentum yang baik untuk memperbaiki integritas dan meningkatkan citra positif penegak hukum.

“Mari kita buktikan bahwa pemerintah menaruh perhatian serius pada evaluasi kinerja para penegak hukum,” kata Mahfud menegaskan. (bu/ys)

News Update