JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI, Illiza Sa’aduddin Djamal mengatakan, 'Kurikulum Darurat' dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang disampaikan Menteri Nadiem Makarim memang perlu menjadi alternatif dalam menyikapi pandemi virus corona atau Covid-19 yang dipastikan masih akan berlangsung dalam beberapa bulan ke depan.
"Kurikulum itu harus mempunyai fokus dan target yang jelas agar mudah diterjemahkan di lapangan, baik oleh guru dan sekolah maupun oleh peserta didik dan wali murid," kata anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, Selasa (11/8/2020).
Illiza mengatakan, kurikulum darurat tersebut juga harus membuat penilaian akhir terhadap siswa lebih fleksibel. Sekolah dan guru diberikan kebebasan dalam memberikan penilaian bagi para murid. Maka, kreativitas guru juga perlu ditingkatkan untuk merespons situasi yang tidak normal atau darurat tersebut.
"Kurikulum darurat juga harus tetap memastikan siswa memiliki kompetensi dasar dan memperhatikan pembentukan karakter siswa. Dan secara prinsip, perubahan yang terjadi dalam jangka waktu singkat akibat kurikulum darurat ini perlu dimaklumi oleh semua pihak," ucapnya.
Di tengah keterbatasan Kurikulum Darurat tersebut, lanjutnya, ia berharap kebijakan ini bisa menjadi awal bagi Kemendibud untuk mengevaluasi carut marut sistem pendidikan kita selama ini. Kemendikbud harus memperhatikan semua masukan baik dari hasil Rapar Kerja dengan Komisi X DPR RI dan masuk dari berbagai stakeholder lain untuk untuk bisa merumuskan sistem pendidikan new era atau era baru di tengah pademi ini.
"Kemendikbud juga harus memperhatikan kesenjangan infrastruktur antar daerah, terutama daerah dan pusat serta daerah tertinggal dengan perkotaan dalam menyusun dan menerapkan kurikulum darurat tersebut," ucap Anggota Baleg DPR RI ini. (rizal/ys)