ADVERTISEMENT

Kemenkop UKM Berikan Pendampingan UMKM Kaum Milenial di Papua

Senin, 10 Agustus 2020 17:05 WIB

Share
Kemenkop UKM Berikan Pendampingan UMKM Kaum Milenial di Papua

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) mengapresiasi dan siap  memberikan pendampingan dan pelatihan bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM)  di kalangan kaum millenial di Papua.

Bahkan Kemenkop UKM juga selalu siap memberikan kemudahan akses pembiayaan bagi mereka yang terkendala modal usaha.  Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Rully Indrawan, mengatakan bahwa rata-rata pelaku UMKM pemula menghadapi tiga tantangan dalam menjalankan usahanya.

Ketiga permasalahan tersebut adalah kompetensi atau kemampuan sumber daya manusia (SDM) terbatas, permodalan yang minim serta akses pemasaran yang sempit. Ketiga kendala tersebut kerap terjadi hampir di setiap pelaku UMKM yang baru memulai usahanya.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, KemenkopUKM sudah menunjuk Smesco Indonesia sebagai pusat konsultasi, kurasi dan coaching clinic bagi pelaku UMKM. Namun karena pelaku UMKM tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan jauh dari Smesco Indonesia, maka proses pendampingan ataupun konsultasi bisa dilakukan secara virtual.

"Semalam kita udah komunikasi dengan bapak dirut Smesco bahwa pemuda-pemudi di Papua ini butuh bantuan (peningkatan SDM), kita nggak perlu jauh-jauh datang ke Jakarta tapi kita bisa mulai secara virtual dengan modal sedikit dan efisien. Mohon nanti rencana ini ditindaklanjuti, saya akan terus monitor dari Jakarta," ujar Rully Indrawan dalam siaran Pers KemenkopUKM di Senin (10/8/2020).

Sementara itu Pelaku UMKM kalangan Milenial. Amelia Ludia Kafiar, 21 , mengaku siap bersaing dengan pelaku UMKM lainnya di wilayah Wamena. Bahkan jika mendapat dukungan dari pemerintah dirinya yakin bisa bersaing dengan pelaku UMKM di luar Papua. Sebagai produsen minuman alami dan juga cemilan khas berbahan dasar komoditas lokal, produknya saat ini sudah mulai diminati oleh masyarakat di wilayah Wamena dan sekitarnya.

Hanya saja dia mengaku terkendala modal usaha dan  eralatan yang memadahi untuk bisa meningkatkan produksinya. Dengan keterbatasan permodalan dan juga peralatan saat ini permintaan keripik, jus dan minuman segar lainnya hanya bisa memenuhi permintaan dengan skala yang terbatas. Untuk suplai bahan baku, Amelia mengaku memanfaatkan hasil pertanian atau perkebunan dari Mama - Mama di Wamena.

"Kedepan kami harap bisa buat produk dengan kemasan yang bagus kemudian bisa kami pasarkan tidak hanya di Papua tapi kalau bisa sampai ke Jawa. Tapi terus terang kami ada kendala berupa modal dan alat kerja, kalau kami dibantu alat dan modal kami yakin bisa bersaing dengan temen - temen di Jakarta," ucapnya. (adji/ruh)

 

 

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Guruh Nara Persada
Editor: Guruh Nara Persada
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT