ADVERTISEMENT

Deteksi Dini Kanker Dapat Melalui Pemeriksaan DNA

Minggu, 9 Agustus 2020 18:32 WIB

Share
Deteksi Dini Kanker Dapat Melalui Pemeriksaan DNA

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA – Deteksi dini menjadi kunci penting pengobatan kanker. Semakin dini ditemukan dan ditangani, maka peluang untuk sembuh semakin besar. Sebaliknya, pada kasus-kasus kanker yang ditemukan pada stadium lanjut, maka peluang kesembuhan semakin kecil.

Imam Rosadi, M.Si, Scientific Director HayandraLab Jakarta mengemukakan bahwa setiap individu memiliki variasi DNA, dimana sebagian dari variasi tersebut berpotensi meningkatkan risiko kanker. Untuk meredam tingginya risiko kanker tersebut, maka perlu dilakukan pencegahan dengan mendeteksi kanker melalui pemeriksaan DNA.

Salah satu teknologi mutakhir untuk deteksi dini kanker pada DNA adalah menggunakan teknologi HY-Gene, genetic-related disease test dari HayandraLab, yang merupakan teknik in house pertama di Indonesia yang menerapkan Next Generation Sequencing (NGS) yang berasal dari California, Amerika Serikat.

“Metode NGS ini telah digunakan oleh banyak negara maju untuk Human Genome Project,” kata Imam pada seminar online bertema Penatalaksanaan Terkini Kanker Payudara & Kanker Koloteral, Minggu (9/8/2020).

Menurut Imam teknologi yang kini sudah dimiliki oleh HayandraLab tersebut sangat sensitif dan akurat untuk mendeteksi adanya mutasi yang terkait dengan penyakit pada DNA. Dengan teknik ini, DNA akan dibaca berulang sebanyak 300 kali agar menghasilkan hasil yang valid dan lebih reliable atau dapat dipercaya.

“Hanya dengan 3 mL darah, DNA  dapat dianalisis dan potensi risiko terhadap 74 jenis kanker serta lebih dari 40 sindrom dan disorder pada tubuh dapat diketahui. Hasil analisis ini tentunya akan membantu masyarakat untuk melakukan langkah pencegahan secara dini,” tutur Imam.

Kepala Departemen Medik Ilmu Bedah FKUI-RSCM Dr. dr. Sonar S. Panigoro, SpB(Onk), M.Epid, MARS, memaparkan tentang pentingnya deteksi dini pada kanker payudara. Sebab pada saat kanker terdeteksi secara klinis, jumlah sel kanker biasanya sudah melebihi 1 miliar sel.

“Dengan deteksi dini, diharapkan kanker payudara ditemukan pada stadium awal sehingga penderita dapat terhindar dari tindakan kemoterapi dan radiasi,” katanya.

Hal senada juga dikatakan dr. Fajar Firsyada, SpB, KBD, Kepala SMF Bedah Digestif dari RS Kanker Dharmais.  Menurutnya, deteksi dini menjadi kunci penting penanganan kanker termasuk kanker kolorektal.

“Data menujukkan bahwa sekitar 25 persen pasien kanker kolorektal sudah menyebar sel kankernya ke organ tubuh lain terutama hati, dan ini lebih sulit penanganannya,” kata dr Fajar.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT