Youtuber Turah Parthayana Dituding Lakukan Pelecehan Seks, Ini Klarifikasi Managernya

Jumat 07 Agu 2020, 08:25 WIB
Turah Parthayana. (ig : @turahparthayana)

Turah Parthayana. (ig : @turahparthayana)

JAKARTA  - YouTuber Turah Parthayana dituding melakukan pelecehan seksual saat menjalani masa kuliah di Rusia.

Hingga kini, ia tetap diungkit sebagai pelaku pelecehan seksual bahkan ada yang terang-terangan menulis hal tersebut di thread yang dibuat di Twitter oleh salah satu akun @sandi_sa119 yang menjelaskan kasus dugaan pelecehan Turah terhadap teman perempuannya, JA pada November 2019.

Pemilik akun tersebut menjelaskan perilaku Turah saat itu dan membeberkan beberapa surat pernyataan pelecehan dari PPI (Persatuan Pelajar Indonesia).

Lebih lanjut, kasus ini memang diselesaikan secara mediasi antara Turah dan JA. Dalam mediasi itu, ketua umum PPI, Gokma pun menjadi mediatornya.

"Sebenarnya gini, kan ini kejadiannya di Rusia terus untuk kebijakan dari Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Rusia, adalah bahwa sulit kalau dibawa ke ranah hukum Rusia. Notabene mereka mahasiswa internasional, yang lagi belajar di negara orang,"tutur Jehian yang merupakan manager Turah, Kamis (6/8/2020).

Dijelaskan Jehian, Turah sempat ada perkelahian dengan kekasih JA sebelum melakukan mediasi. Hal itu sempat berdampak pada rusaknya kacamata Turah. Namun setelah itu, JA memilih untuk menyelesaikan masalah ini melalui mediasi bersama PPI.

"Dan jalan yang ditempuh oleh korban sendiri adalah kalau menurut ketua PPI ini sempat barbar diawal. Karena sempat bertengkar (kekasih JA) dulu kan sama Turah, baru abis itu mengambil jalur mediasi," jelas Jehian.
"Makanya di akhir pertemuan kedua, kalau nanti mungkin ada kesempatan di rilis rekamannya, adalah diakhirnya itu ada proses penggantian uang kacamata Turah. Karena itu dianggap sebagai kerugian materil yang harus ditanggung juga oleh pacar dari korban gitu,"paparnya.

Lebih lanjut, Jehian menegaskan Turah dengan JA merupakan sesama teman kuliah. JA dan Turah saling melapor ke PPI untuk menyelesaikan permasalahan mereka dan tak melibatkan aturan hukum Rusia maupun Indonesia. Jehian juga merasa label 'predator seks' untuk Turah tidak tepat seperti yang tersebar di Twitter.

"Karena inikan sebenarnya sifatnya adalah mereka sebagai sesama teman kuliah di PPI ini saling melapor, saling bikin mediasi tanpa melibatkan aturan di Rusia maupun aturan di Indonesia sama sekali sebenarnya," tutur Jehian.

"Jadi sebenarnya aku kurang setuju sih kalau misalnya dibilang Turah sebagai predator seks atau pelaku seperti yang dibilang oleh Mas Sandi di twitnya gitu," tutup Jehian. 
Sementara itu Turah sendiri juga menuliskan klarifikasi melalui akun instagramnya.

"GUYS TADI AKU HABIS AMBIL IJASAH
DARI KBRI, SEKALIAN TADI KONSULTASI DAN MEMENUHI PANGGILAN DARI KBRI.
UNTUK MENGKLARIFIKASI SIMPANG SIUR BERITA TENTANG MASALAH TAHUN 2019 INI, LEBIH BAIK AKU SERAHKAN SEMUANYA KE KBRI MOSKOW UNTUK BERBICARA. MOHON MAAF ATAS SEMUA KEGADUHAN YANG TERJADI DAN KALO KALIAN INGIN BERTANTA-TANYA TENTANG MASALAH INI, LEBIH BAIK LANGSUNG TANYA KE KBRI SAJA. BUAT TEMAN-TEMAN SEMUANYA, TERIMAKASIH ATAS SUPPORT MORALNYA KEPADA SAYA," tulis Turah Parthayana. (mia)
 

News Update