Ditjen Dikti Bantu Penanganan Covid-19 Senilai Rp 405 Miliar

Jumat 07 Agu 2020, 20:42 WIB
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Paristiyanti Nurwardani

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Paristiyanti Nurwardani

JAKARTA - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) turut berpartisipasi menangani Covid-19 melalui beberapa program seperti  Mahasiswa Relawan untuk Covid-19, Peningkatan Kualitas dan Kapasitas Rumah Sakit Pendidikan Dan Fakultas Kedokteran, Fasilitas APD (Alat Pelindung Diri), Reagen dan Alat deteksi Covid-19 dengan RT PCR, Pengembangan dan Modifikasi Produk Inovasi untuk Pengendalian Covid-19.

“Dana yang kami alokasikan  sebanyak 405 miliar rupiah,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Paristiyanti Nurwardani mengumumkan laporan penanganan Covid-19 bidang pendidikan tinggi.

Menurut dia, anggaran tersebut  terbagi menjadi 199 miliar rupiah untuk pengadaan di Pusat dan 205 miliar rupiah dana realokasi ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Alokasi anggaran Covid-19 di pusat bertujuan mendanai pengadaan APD, PCR, dan Reagen untuk PTN dan PTS sebanyak 145 miliar rupiah. Sementara itu 54 miliar rupiah merupakan alokasi insentif untuk relawan. Sisanya, dana 205 miliar rupiah direalokasikan antara lain ke 25 Rumah Sakit dan Fakultas Kedokteran PTN.

Sejak tanggal 1 Agustus 2020, Ditjen Dikti telah menyebarluaskan relawan mahasiswa Covid-19 sebanyak 15.000 orang. Mereka tersebar di berbagai daerah di bawah koordinasi Fakultas Kedokteran (FK) perguruan tinggi yang terlibat dalam penangan Covid-19. Relawan mahasiswa ini utamanya berperan dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menerapkan protokol kesehatan.

"Selain kebutuhan tenaga manusia, penanganan Covid-19 juga memerlukan alat termutakhir guna mempercepat proses identifikasi penyebaran virus. Sebelumnya, pemeriksaan swab hanya mampu mengidentifikasi 5.000 spesimen per-hari. Dalam bantuan ini, Ditjen Dikti berhasil menyediakan 22 alat Polymerase Chain Reaction (PCR). Nantinya, hasil tes swab akan mampu mendeteksi 11.000 spesimen per hari," jelas Paris.

Melalui gerakan gotong royong ini, Ditjen Dikti menggandeng berbagai stakeholder di perguruan tinggi dan institusi kesehatan untuk melawan Covid-19. Hingga saat ini tercatat beberapa institusi kesehatan dari perguruan tinggi sebanyak 15 Rumah Sakit Pendidikan/Rumah Sakit Akademik PTN, 10 Rumah Sakit Gigi dan Mulut PTN, 25 Fakultas Kedokteran PTN, dan 8 Fakultas Kedokteran PTS. Selain itu, Ditjen Dikti turut berkolaborasi dengan Ikatan Dokter Indonesia di 8 daerah dan 169 Rumah Sakit yang terdiri dari Rumah Sakit Umum Daerah, Rumah Sakit Umum Pusat, dan Rumah Sakit Perguruan Tinggi Swasta.(*/fs)

 

Berita Terkait
News Update